Dapatkan Ganti Rugi, Korban Lumpur Lapindo Sembelih Hewan Kurban
"Ini (aset) memang fasilitas umum tapi milik yayasan. Bukan pemerintah. Jadi kami berharap segera diberi ganti rugi," pintanya.
Editor: Wahid Nurdin
Laporan wartawan Surya, Miftah Faridl
TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO - Selain warga Muhammadiyah, warga korban lumpur Lapindo juga menunaikan salat Idul Adha, Rabu (23/9/2015).
Ratusan warga yang berasal dari luar dan dalam pera terdampak, menggelar salat di lapangan Masjid Nurul Azhar, Jatirejo, Porong.
Warga ini berasal dari beberapa desa yakni, Mindi, Siring, Jatirejo, Renokenonggo dan Gedang Kecamatan Porong.
Salat Idul Adha ini merupakan ritus tahunan yang selalu digelar warga korban lumpur Lapindo.
Salat dan khotbah dipimpin Ustad Eko Asmanto. Kedua acara ini berjalan lancar dan tertib.
"Tahun ini, warga korban lumpur mendapatkan ganti rugi. Ambil khikmahnya karena di balik kesulitan selalu ada rencana baik Allah SWT. Jangan lupa perkuat silaturahmi," ujar Eko dan khotbahnya.
Muhammad Masrul, Ketua Yayasan Nurul Azhar yang juga asetnya tenggelam karena semburan lumpur mengaku, yayasannya belum mendapatkan ganti rugi.
"Ini (aset) memang fasilitas umum tapi milik yayasan. Bukan pemerintah. Jadi kami berharap segera diberi ganti rugi," pintanya.
Aset milik yayasan ini berada di luar peta terdampak. Sampai saat ini, masih ada santri yang belajar dan tinggal di masjid.
Meski masih belum jelas prosea ganti ruginya, Masruk bersyukur warga lain masih mau menunaikan salat hari raya di masjid milik yayasan yang dikelolanya.
"Saya Alhamdulillah masih bisa berailaturahmi dengan warga. Kami ini dulu tetangga semua. Setelah semburan lumpur, kami hidup tercerai berai. Setiap Salat Idul Fitri dan Adha, kami kumpul bersilaturahmi," ucapnya.
Beberapa warga korban lumpur yang mendapatkan ganti rugi, menyisihkan hartanya untuk menyembelih hewan kurban.
Daging hewan ini kemudian dibagikan ke warga yang tidak mampu.