Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Duh, Ibu Hamil Ini Ikut Berebut Gunungan Hasil Bumi

Warga Baluwarti yang diketahui sedang hamil itu ikut berebut gunungan hasil bumi hingga mendapatkan cabe dan kacang panjang.

Editor: Wahid Nurdin
zoom-in Duh, Ibu Hamil Ini Ikut Berebut Gunungan Hasil Bumi
TRIBUN JATENG
Para warga dan abdi dalem Keraton Kasunanan Surakarta berebut gunungan pada acara Grebeg Besar usai dibawa ke Masjid Ageng, Solo, Kamis (24/9/2015). Para warga dan abdi dalem ini percaya sejumlah sesaji pada gunungan yang dibuat untuk merayakan Idul Adha ini membawa berkah. 

Laporan wartawan Tribun Jateng, Suharno

TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Meski cuaca sangat terik, warga Solo tampak antusias berkumpul di Keraton Kasunanan Surakarta serta di Masjid Ageng, Solo, Kamis (24/9) siang. 

Mereka menunggu iring-iringan para abdi dalem Keraton Solo yang membawa sepasang gunungan, Gunungan Jaler dan Gunungan Estri pada acara Grebeg Besar untuk memperingati Hari Raya Idul Adha.

Jam sudah menunjukkan pukul 11.00, namun yang dinanti belum datang.

Tak berselang lama, sejumlah prajurit keraton keluar dari pintu Kori Kamandungan diiringi musik dari peralatan yang mereka bawa.

Usai iring-iringan prajurit kemudian diikuti barisan para abdi dalem yang membawa hasil bumi hingga sepasangan gunungan.

Para barisan ini berangkat dari keraton dan menuju ke Masjid Ageng, Solo yang berjarak hanya sekitar 300 meter.

Berita Rekomendasi

Sesampainya di Masjid Ageng, hasil bumi yang dibawa kemudian diletakan di halaman masjid lalu dibagikan kepada masyarakat.

Akan tetapi, lantaran antusias masyarakat luar biasa, sehingga terjadi aksi rebutan sebelum para abdi dalem sempat membagikan.

Dari seluruh warga yang datang, Lestari cukup menyita perhatian. Warga Baluwarti yang diketahui sedang hamil itu ikut berebut gunungan hasil bumi hingga mendapatkan cabe dan kacang panjang.

"Ini dapat kacang panjang dan cabe. Nantinya ya sampai rumah ya dimasak, tidak disimpan-simpan biar berkah," ujar dia.

Hal senada juga diutarakan warga Kentingan Baru, Warsinah (60) yang selain mengambil sejumlah hasil bumi juga memakan sedikit nasi yang ada di gunungan.

"Ya katanya orang-orang tua zaman dahulu kalau memakan ini bisa dapat berkah karena sudah didoakan terlebih dahulu," katanya.

Menurut Wakil Pengageng Sasana Wilapa, Kanjeng Pangeran (KP) Winarno, gunungan hasil bumi sebenarnya bukan untuk diperebutkan.

Namun karena antusiasme warga, sebelum dibagikan oleh abdi dalem, gunungan tersebut sudah diperebutkan lebih dahulu.

Grebeg Besar selalu menjadi tradisi untuk dirayakan saat hari raya Idul Adha. Menurutnya, perhelatan tersebut adalah simbol kemenangan iman.

"Ada tiga grebeg yang selalu dirayakan yakni Grebeg Syawal, Grebeg Maulud, dan Grebeg Besar.

Ketiganya memiliki arti kemenangan. Kalau Grebeg Besar kemenangan iman Nabi Ibrahim menuruti perintah Allah untuk mengorbankan putra sulungnya, Ismail meski akhirnya diganti seekor kambing," jelasnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas