Sudah Setor Rp 313 Juta, Akmar Taufiq Tak Kunjung Jadi PNS
Gara-gara terbujuk janji bisa lulus sebagai pegawai negeri sipil (PNS), Akmar Taufiq Indra mengalami kerugian setidaknya Rp 313 juta.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Gara-gara terbujuk janji bisa lulus sebagai pegawai negeri sipil (PNS), Akmar Taufiq Indra mengalami kerugian setidaknya Rp 313 juta.
Uang tersebut diserahkan korban kepada seseorang yang bernama M Diah dengan harapan bisa diluluskan sebagai PNS. Namun sejak penyerahan uang pada Agustus 2014 silam, nama korban tidak pernah tercatat sebagai PNS.
"Jadi korban dijanjikan bisa lulus PNS di lingkungan Pemprov Riau. Syaratnya korban menyerahkan uang Rp 313 juta. Namun sampai membuat laporan, Selasa (29/9/2015) kemarin, korban tidak pernah dinyatakan lulus," kata Wakasat Reskrim Polresta Pekanbaru, AKP Bambang Dewanto, Rabu (30/9/2015).
Saat ini kasus tersebut menurutnya masih dalam penyelidikan.
Sebelumnya, kasus penipuan dengan modus serupa juga menimpa Feri Maiza. Harapannya menjadi pegawai negeri sipil (PNS) buyar sudah seiring dengan penipuan yang dialaminya.
Janji kelulusan yang ditunggu tidak pernah ada kabar berita, meski ia sudah menyerahkan uang sebesar Rp 100 juta kepada lelaki bernama Sapril.
Merasa sudah menjadi korban penipuan, Feri pun melaporkannya ke polisi melalui kerabatnya, Muhammad Zein, Senin (28/9/2015).
Dalam laporan yang diterima di kepolisian, disebutkan kejadian penipuan tersebut terjadi pada 8 September 2009 silam. Saat itu, Sapril menjanjikan Feri menjadi PNS. Untuk merealisasikan harapan tersebut, Sapril pun meminta sejumlah uang.
Karena sudah telanjur percaya dengan janji yang disampaikan Sapril, permintaan sejumlah uang pun direalisasikan. Jadilah uang senilai Rp 100 juta diberikan kepada Sapril melalui satu lembar cek.
Setelah uang diserahkan, janji tersebut masih ditunggu-tunggu. Namun, sekian lama menunggu, janji kelulusan tidak pernah terealisasi. Sampai laporan ke polisi dimasukkan, Faeri tidak kunjung terdaftar sebagai PNS.