Lewat Drama, Pangdam Tunjukkan Semangat Sudirman Berjuang Meski Sedang Sakit
Pangdam V/Brawijaya, Mayjend TNI Sumardi tidak mau upacara peringatan HUT TNI ke-70 ada cacat atau celah.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Pangdam V/Brawijaya, Mayjend TNI Sumardi tidak mau upacara peringatan HUT TNI ke-70 ada cacat atau celah.
Makanya dia turun langsung untuk meninjau persiapan anggotanya mempersiapkan Upacara HUT TNI di Lapangan Kodam V/Brawijaya, Sabtu (3/10/2015).
Sumardi menyaksikan seluruh rangkaian tahapan gladi bersih, mulai persiapan pasukan, alat utama sistem pertahanan (alutsista), dan sebagainya.
Setelah seluruh rangkaian selesai, Sumardi menunjukan kesalahan yang harus diperbaiki anggotanya.
Di hadapan anggotanya, Sumardi menegaskan seluruh peserta upacara harus dalam kondisi sehat. Anggota yang sakit harus diganti dengan anggota yang sehat.
Dia tidak mau melihat anggotanya pingsan saat upacara peringatan HUT TNI yang akan digelar Senin (5/10/2015) nanti.
“Sepatu juga harus diperhatikan. Jangan lupa sepatunya harus disemir,” kata Sumardi.
Sumardi tidak hanya menyoroti persiapan anggota. Posisi alutsista dalam upacara pun mendapat sorotan.
Sumardi mencontohkan moncong kanon yang kurang mendonggak ke atas.
Dia minta seluruh moncong kanon harus diarahkan ke atas agar terlihat lebih gagah.
Upacara peringatan HUT TNI nanti tidak hanya dihadiri anggota TNI se-Jatim.
Rencananya inspektur upacara akan dipercayakan kepada Gubernur Jatim, Soekarwo.
Resimen Mahasiswa (Menwa), pramuka dan Forum Putra Putri Purnawirawan TNI-Polri (FKPPI) pun dijadwalkan hadir dalam puncak HUT TNI nanti.
Ditemui usai gladi bersih, Sumardi menyatakan pihaknya akan mengerahkan semua alutsista yang dimilikinya dalam upacara nanti.
Peserta apel akan mendapat suguhan menarik, seperti atraksi bela diri TNI, dan drama kolosal Panglima Besar Jenderal Sudirman.
Menurutnya, drama ini menggambarkan sosok Sudirman yang tetap berjuang meskipun dalam kondisi kurang sehat.
Dalam drama nanti juga digambarkan keinginan Sudirman berjuang, padahal Presiden Soekarno memintanya untuk istirahat.
“Kita semua harus meneladani semangat perjuangan Panglima Besar Jenderal Sudirman. Terutama anggota TNI agar bisa menjaga dan mempertahankan keutuhan NKRI,” terangnya.