Terdengar Letusan Keras dari Kawah, Jalur Pendakian Gunung Ijen Ditutup
Jalur pendakian malam hari ke Kawah Gunung Ijen (2.443 Mdpl) masih ditutup sampai Selasa (6/10/2015).
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, JEMBER - Jalur pendakian malam hari ke Kawah Gunung Ijen (2.443 Mdpl) masih ditutup sampai Selasa (6/10/2015).
Jalur pendakian ke kawah eksotis tersebut ditutup sejak Kamis (1/10/2015) sore.
Penutupan pendakian dilakukan menyusul terjadinya letusan keras yang cukup keras dari dalam kawah.
Selain letusan juga ada kegempaan di gunung yang berada di perbatasan Kabupaten Banyuwangi - Kabupaten Bondowoso itu.
'Juga warna air kawah berubah menjadi putih. Namun statusnya gunung api masih normal. Hanya saja demi keselamatan pengunjung, kami tutup pendakian terutama di malam hari," ujar Kepala Bidang Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah III Jawa Timur, Sunandar Trigunajasa, Selasa (6/10/2015).
Air kawah Ijen biasanya berwarna hijau tosca. Selama beberapa hari ini, air kawah berwarna putih.
Karenanya BKSDA selaku pengelola Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen melarang pendakian.
Selasa (6/10/2015) ini pendakian di siang hari sudah bisa dilakukan.
"Kalau malam hari tetap kami larang, pendakian bisa dilakukan mulai jam 04.00 - 05.00 pagi, bisa bareng penambang belerang. Sampai puncak kan sudah ada matahari, jadi sudah bisa melihat situasi dan kondisi," lanjutnya.
Penambang belerang juga sempat menghentikan penambangan belerang sejak Kamis (1/10/2015) hingga Senin (5/10/2015).
Kamis sore pekan lalu itu, penambang dikejutkan dengan suara letusan dari kawah.
Beruntung ketika itu tidak ada wisatawan di sekitar kawah, dan hanya ada penambang belerang.
Mendengar letusan itu, para penambang berhamburan menuruni gunung dan menghentikan penambangan.
Mereka baru menambang lagi Selasa (5/10/2015).
Sunandar menambahkan, pihaknya terus memantau kodisi Kawah Ijen dari laporan petugas Pos Pemantau Gunung Api (PPGA) Ijen di Banyuwangi.