Saluran Irigasi Jebol, Sawah 18 Desa di Aceh Utara Kering
Menurut dia, saluran irigasi induk Alue Ubai di kawasan Desa Blang Gunci, Kecamatan Paya Bakong, jebol sekitar 20 meter.
Editor: Wahid Nurdin
TRIBUNNEWS.COM, LHOKSUKON - Areal persawahan di 18 desa dalam Kecamatan Paya Bakong dan Matangkuli, Aceh Utara, dilanda kekeringan sejak sebulan terakhir.
Kondisi ini disebabkan tidak sampainya air dari saluran irigasi induk Alue Ubai karena saluran irigasi itu jebol atau rusak.
Saluran itu rusak tiga bulan lalu, tapi hingga kini belum diperbaiki.
Di Kecamatan Matangkuli, areal sawah yang mulai kering yaitu di Desa Teungoh Seuleumak, Tanjong Teungku Kari, Alue Entok, Tumpok Barat, Meuria, Hagu, Alue Tho, Tutong, Dayah Baro, dan Seuriweuk.
Sedangkan di Paya Bakong meliputi Desa Tanjong Beurunyong, Leuhong, Meuria, Geureughek, Blang Dalam, Jok, Meunasah Munye, dan Tunong Krueng.
Keujruen Alue Ubai, Hasballah, kepada Serambi (Tribunnews.com network), mengaku sudah menyampaikan persoalan itu berulangkali ke muspika dan juga dinas terkait, namun sampai saat ini belum ada tindak lanjut.
"Padahal saluran irigasi itu jebol sudah tiga bulan yang lalu, sehingga kini warga kesulitan mengaliri air ke sawahnya,” ujarnya.
Menurut dia, saluran irigasi induk Alue Ubai di kawasan Desa Blang Gunci, Kecamatan Paya Bakong, jebol sekitar 20 meter.
Menurut dia, ketika pintu air dibuka, air meluap dari saluran yang jebol tersebut ke rumah warga di kawasan Blang Gunci.
Sehingga warga yang jarak jauh dari saluran irigasi tak mendapatkan air untuk dialirkan ke sawahnya.
“Jika saluran itu tak segera diperbaiki, kami khawatir sebagian warga tak akan bisa panen padi kali ini, dan juga tidak bisa bisa lagi menanam padi,” katanya.
Keuchik Hagu, Matangkuli, M Nasir menyebutkan, kemungkinan sekarang sudah ada air di sawah, karena semalam kawasan itu sudah diguyur hujan deras.
“Di saluran irigasi kawasan kami memang tak ada air. Jika hujan tidak turun, sawah di kawasan kami juga akan kering lagi,” katanya.
Camat Paya Bakong T Nadirsyah kepada Serambi menyebutkan, kerusakan saluran irigasi itu sudah disampaikan ke dinas terkait.
“Tapi saya tidak tahu kenapa belum diperbaiki sampai sekarang. Tim dari Dinas Pengairan Aceh Utara sudah pernah ke lokasi beberapa waktu yang lalu,” katanya.