Kronologis Penemuan Sandal Berlafaz Allah di Surabaya
Pabrik sandal ini sebelumnya telah beroperasi belasan tahun. Namun baru 2014 memproduksi sandal merek Glacio.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Heboh sandal bertuliskan kata Allah memaksa produsen menarik ribuan produknya dari pasaran.
"Sandal ini memang ditemukan kata Allah. Tapi ramai di sosmed. Padahal di media umum belum heboh. Betapa kuatnya Sosmed sekarang," kata Sekretaris PWNU Jatim, Prod Muzakki, Selasa (13/10/2015).
Sekertaris MUI Jatim, Ainul Yaqin menuturkan bahwa anggota Komisi Fatwa MUI Malang, Ludfi Basori, yang kali perrtama merespons di sosmed itu.
"Ada aturan yang harus ditaati bersama. Jangan menimbulkan keresahan," kata Ainul.
Sementara itu diperoleh keterangan bahwa pada Senin 12 Okt 2015 pukul 14.30 WIB, petugas sampai mengecek ke lokasi pabrik, PT Pradipta Perkasa Makmur KM 33,2 Jalan Raya Wringinanom, Gresik.
Namun di sosial media (Sosmed) kabar ini sudah lebih dulu ramai dan heboh memprotes keberadaan sandal itu. Pihak perusahaan sudah merspons dengan mengubah mesin cetak karena ditemukan huruf lafal Allah.
Kemudian, pabrik pun menarik hasil produksi yang terdapat tulisan mirip lafal Allah. Diakui bahwa mesin cetak sandal itu dipesan dan didatangkan langsung dari China.
Pabrik sandal ini sebelumnya telah beroperasi belasan tahun. Namun baru 2014 memproduksi sandal merek Glacio.
Pada Sepetember 2014 diproduksi 12.000 pasang.
Kemudian Desesember 2014 diproduksi 6.000 pasang. Maret 2015 diproduksi 7.420 pasang.
April 2015 diproduksi 12.000 pasang. Juli 2015 diproduksi sebanyak 12.000 pasang.
Agustus 2015 diproduksi 16.500 pasang. September 2015 diproduksi 10.150 pasang dan Oktober 2015 diproduksi 6.000 pasang.
Pemilik Perusahaan, Mr Lou Hwa sudah dipanggil Polda Jatim dan juga sudah membuat surat pernyataan maaf yang ditujukan kepada MUI dan PWNU.
Penulis: Nuraini Faiq