Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Selain Jualan Baju, Andri Ternyata Juga Jual Sabu

Setiap kali bertransaksi, keduanya menggunakan sistem ranjau.

Editor: Wahid Nurdin
zoom-in Selain Jualan Baju, Andri Ternyata Juga Jual Sabu
surya/dok
PENGEDAR -Polisi menunjukkan barang bukti dari pengedar sabu 

Laporan wartawan Surya, Miftah Faridl

TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO  -  Modus menjual narkoba di tengah-tengah berdagang pakaian di Pasar Sepanjang ala Andri Budiono akhirnya terendus juga oleh penciuman anggota Satreskoba Polres Sidoarjo.

Kedok pemuda 29 tahun itu terbongkar setelah kedapatan bertransaksi sabu-sabu di sebuah kamar kos di Desa Simowau, Kecamatan Taman, Sidoarjo.

Warga Bebekan Timur, Kelurahan Bebekan, Kecamatan Taman itu tidak bisa membantah tuduhan polisi yang dilayangkan kepadanya.

Pasalnya, polisi mendapati 10 paket sabu dengan rincian 1,06 gram, 0,63 gram, 0,59 gram, 0,54 gram, 0,53 gram, 0,51 gram, 0,51 gram, 0,50 gram, 0,48gram, dan 0,47 gram.

Berat total paket hemat siap pakai itu 5,82 gram.

“Barang bukti itu kami temukan di dalam bungkus rokok yang disembunyikann dibalik jaketnya," ujar Kasatnarkoba AKP Redik, Rabu (14/10/2015).

Berita Rekomendasi

Dia mengungkapkan, sosok Andri memang menjadi incarannya selama ini.

Polisi mendapati nama Andri setelah menyelidiki beberapa tersangka lain dan informasi dari masyarakat yang menyebutkan Andri mengedarkans abu.

Redik menjelaskan, dua kali Andri membeli sabu-sabu untuk dijual eceran.

Pertama, dia membeli sabu pada Agustus lalu, kemudian terakhir pada Oktober.

”Pertama dia beli Rp 2 juta, lalu Rp 1 juta. Sabu stok pertama habis dan yang kedua kepergok kami. Dia mengaku beli dari seorang bandar,” kata Redik.

Kepada polisi, Andri mengaku mendapatkan sabu itu dari pria berinisial N, warga Krian yang ia kenal sejak Juni lalu.

Setiap kali bertransaksi, keduanya menggunakan sistem ranjau.

”Saya kirim SMS pesan barang. Kemudian barangnya ditaruh di kawasan Taman. Setelah itu baru saya transfer uangnya,” aku Andri.

Andri mengatakan, mendapatkan untung Rp 200.000 saat sabu kulakan pertamanya habis. Sedangkan yang kedua, dia belum sempat menjual lantaran kepergok polisi.

Andri nekat menjual narkoba lantaran penghasilannya menjual pakaian terus menurun.

Karena itu dia tergiur menjajakan sabu-sabu ke beberapa teman-temannya.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas