Untung Bisa Melompat, Ernawi Nyaris Tewas Tertimpa Pipa Paralon Seberat Ratusan Kilogram
Ernawi nyaris saja tak terhindar dari maut setelah tertimpa tiang paralon seberat ratusan kilo yang tiba-tiba terjatuh dari sebuah truk trailer
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG -- Meskipun mengalami sejumlah luka-luka seperti luka robek di pelipis kanan, lecet di tangan dan kaki kanannya hingga terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit, namun nasib baik masih memihak Ernawi Darmawansyah (39).
Warga Kompleks Perumnas Indah Blok D I No 12 RT 09/3 Kelurahan Tanah Emas Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin ini nyaris saja tak terhindar dari maut setelah tertimpa tiang paralon seberat ratusan kilo yang tiba-tiba terjatuh dari sebuah truk trailer di Jalan Demang Lebar Daun tepat di depan Rumah Sakit Bunda Palembang, Kamis (15/10/2015) sekitar pukul 15.30.
Menurut keterangan dari seorang tukang ojek yang mangkal tak jauh dari lokasi kejadian, kejadian itu bermula saat korban yang tengah mengendarai sepeda motor Honda Supra X BG 5020 US mengetahui jika pipa paralon yang berada di truk trailer B 9251 SB di depannya yang dikemudikan Alqurniawan (32) akan terjatuh.
"Dengan spontan korban yang melihat kejadian tersebut langsung melompat dari motornya untuk menghindari paralon yang jatuh dari truk hingga akhinya terjatuh ke aspal. Dan beruntungnya, paralon yanag jatuh itu hanya menimpa motornya saja," jelasnya.
Sementara itu, menurut keterangan Alqurniawan (32), paralon yang beratnya ratusan kilogram tersebut diangkut dari gudang di Jalan Soekarno-Hatta menuju ke Pusri Palembang.
Dan rencananya, paralon-paralon ini akan digunakan untuk pembangunan pabrik baru milik PT Pusri Palembang.
Tampak sepeda motor milik korban Ernawi Darmawansyah (39) ringsek setelah tertimpa pipa paralon seberat ratusan kilo yang terjatuh dari truk trailer di Jalan Demang Lebar Daun Palembang, Kamis (15/10) sekitar pukul 15.30. (SRIPOKU.COM/SUGIH MULYONO)
"Saat melintas di lokasi kejadian itu, tiba-tiba tali pengikat paralon di truk terputus dan membuat dua paralon berukuran besar dan beberapa paralon berukuran kecil terjatuh".
"Karena kondisi lalu lintas sedang hingga membuat sepeda motor korban telah tertimpa paralon hingga remuk," jelasnya.
Dikatakan warga Jalan Talang Keramat Kelurahan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin ini, ia hanya bertugas sebagai sopir dan bukan tanggung jawabnya masalah keamanan untuk muatan barang yang dibawanya.
"Saya hanya sebagai pengangkut, tetapi yang memuat dan bagian safety dari Pusri ada lagi. Jadi saya tidak tahu masalah muat dan safety pengakutan karena ada bagian lain," terangnya.
Sebelum diangkut, dikatakan Alqurniawan, truk trailer yang dikemudikannya itu ditaruh dulu di gudang dan ada bagian lain yang memuat paralon-paralon ini.
Setelah paralon dimuat, barulah ia dipanggil dan diberikan surat jalan untuk mengangkut paralon-paralon ini ke PT Pusri.
"Saya tidak mengetahui berapa berat paralon itu. Karena saya hanya menerima surat jalan dan mengantarkan paralon-paralon ini ke PT Pusri Palembang," ungkapnya.
Namun, masih dikatakan Alqurniawan, menurutnya jumlah muatan yang diangkutnya tersebut sepertinya berlebihan karena memang berat dan tak seperti biasanya.
"Memang saya tahu paralon jatuh, seperti gempa bumi. Ketika turun dari truk, massa telah berkumpul dan memaki sehingga saya ketakutan dan kembali lagi ke dalam truk".
"Saat kejadian berlangsung, saya memang tidak melihat secara langsung keadaan korban," tuturnya.
Kapolspol Pos Laka 902 Pakjo Palembang, Aiptu Amdhi C mengatakan, korban sudah dilarikan ke rumah sakit dan tidak mengalami luka yang serius.
"Korban hanya mengalami luka lecet, tetapi motor korban tertimpa paralon hingga hancur. Kami masih akan meminta keterangan baik dari sopir maupun pihak yang memuat paralon ini," jelasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.