Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lima Hari Hilang, Empat Petambak Belum Ditemukan

Sudah lima hari ini empat orang petambak Tarakan yaitu Arman, Bima, Rudi, dan Dadang hilang di wilayah perairan Tarakan akibat kabut asap.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Lima Hari Hilang, Empat Petambak Belum Ditemukan
Tribun Kaltim/Junisah
Tika bersama ketiga anaknya berharap suaminya yang hanyut dapat segera ditemukan. 

TRIBUNNEWS.COM, TARAKAN - Sudah lima hari ini empat orang petambak Tarakan yaitu Arman, Bima, Rudi, dan Dadang hilang di wilayah perairan Tarakan akibat kabut asap. Hal itu diungkapkan Tika, istri Arman, salah satu korban hilang.

Tika menuturkan, dia sempat menerima pesan singkat (SMS) dari suaminya, Sabtu (17/10/2015) pukul 22.00 Wita. Isi pesannya, ia bersama tiga temannya hanyut saat menggunakan speedboat kecil, kehabisan bahan bakar minyak (BBM) karena tersesat akibat kabut asap.

Membaca SMS ini, Minggu (18/10/2015) pagi, Tika ditemani keluarga langsung melapor ke Basarnas dan KPLP. Saat melapor Tika sempat memberikan nomor ponsel suaminya kepada anggota Basarnas.

Dihubungi melalui telepon, Arman memberitahukan posisinya kepada anggota Basarnas bahwa dia melihat kapal tangker Pekasus. Mendengar informasi ini Basarnas langsung menuju lokasi, namun hasilnya tetap nihil. Arman dan tiga rekannya belum ditemukan.

Menurut Tika, suami bersama tiga temannya ketika itu dari tambak di Pulau Tias hendak pulang ke Tarakan. Namun akibat kabut asap, Rudi pemilik speedboat tidak tahu arah pulang ke Tarakan dan tersesat sampai akhirnya kehabisan BBM.

"Apalagi di dalam speedboat Rudi itu tidak memiliki GPS sebagai penunjuk arah dan juga tidak memiliki jangkar, jadi yah agak sulit. Tapi di speedboat yang dinaiki suami saya itu ada tandanya yaitu speedboat warna biru dengan tulisan 858," ujarnya.

Wanita tiga anak ini berharap tim Barsarnas dan KSOP (Kesyahbandaraan Otoritas Pelabuhan) segera mencari suaminya yang telah hilang selama lima hari ini.

Berita Rekomendasi

"Saya mempunyai perasaan suami saya ini masih hanyut," katanya.

Tika mengaku, dalam pencarian ini tidak hanya dilakukan Basarnas dan KSOP, tapi juga keluarga.

"Keluarga yang ada di Berau juga sudah turun ke laut mencari suami saya, karena diprediksikan hanyut sampai ke Berau," katanya.

Komandan Patroli KSOP Tarakan Syaharuddin mengakui, setelah mendapatkan informasi pihaknya bersama Basarnas dan Polairud langsung berpencar mencari empat orang yang hilang tersebut.

"Kami sempat komunikasi dengan korban. Posisinya saat itu masih di Tanah Merah. Saat kami ke Tanah Merah ternyata tidak ada. Selasa (20/10/2015) kemarin kami kembali menghubungi mencari nomor ponsel korban, tapi sudah tidak aktif lagi," ucapnya, Rabu (21/10/2015).

Menurut Syaharuddin, setelah empat hari mencari empat orang hilang, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Polairud dan Basarnas untuk menghentikan sementara pencarian empat orang ini, sambil menunggu informasi selanjutnya.

"Kami hentikan dulu pencariannya, karena selama empat hari tidak ada tanda-tanda dan kami menunggu informasi selanjutnya. Apalagi kami juga sudah memberitahukan kepada kapal-kapal yang melintasi perairan di Tarakan, jika melihat ada orang berada di speedboat minta tolong langsung menghubungi kami," ungkapnya.

Syaharuddin mengaku, akibat kabut asap yang terjadi ini pihaknya sudah dua hari mendapatkan informasi orang hilang saat ini mencapai empat orang hilang.

"Yang hilang pada 16 Oktober lalu itu sudah kembali," katanya.

Syahruddin menyatakan telah mengimbau kepada para nelayan agar selama kabut asap lebih baik tidak turun ke laut, karena kondisi kabut asap semakin pekat dan jarak pandang terbatas.

Sumber: Tribun Kaltim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas