Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mahasiswa Unej Ciptakan Power Bank Tanpa Aliran Listrik

Tim mahasiswa Fakultas MIPA Universitas Jember, Jawa Timur, menciptakan sebuah power bank tanpa aliran listrik.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Mahasiswa Unej Ciptakan Power Bank Tanpa Aliran Listrik
KOMPAS.com/ Ahmad Winarno
Mahasiswa Fakultas MIPA Universitas Jember, Jawa Timur, menunjukkan power bank tanpa aliran listrik. Power bank tersebut mengkonversikan energi gas sisa pembakaran menjadi energi listrik, Kamis (22/10/2015). 

TRIBUNNEWS.COM, JEMBER - Tim mahasiswa Fakultas MIPA Universitas Jember, Jawa Timur, menciptakan sebuah power bank tanpa aliran listrik.

Tim mahasiswa itu beranggotakan Azizah, Rosaria Dwi Sukmadewi, Nurul Mahmuda, dan Putri Sultan Maredh Jawi.

Power bank tersebut mampu mengkonversi energi gas dari sisa pembakaran menjadi energi listrik.

“Alat ini memanfaatkan energi alternatif berupa sisa pembakaran, sehingga mampu menghemat energi listrik secara signifikan," ujar Azizah, Kamis (22/10/2015).

"Kalau dikembangkan, bisa menjadi revolusi energi listrik,” sambungnya.

Komponen power bank gas ini dibagi dua komponen utama. Pertama, boks pembakaran yang berisi sekam padi dan arang dalam bentuk briket, yang dipakai sebagai sumber gas. Kedua, yakni rangkaian power bank tersebut.

“Dari hasil pengukuran kami, gas yang dihasilkan dari boks pembakaran dapat disimpan dayanya pada power bank dengan lama pengisian 3-4 jam, jika kondisinya kosong," kata dia.

Berita Rekomendasi

Azizah menambahkan, ide pembuatan power bank dari gas panas tersebut, terinspirasi dari banyaknya polusi udara dari akibat sisa pembakaran di pabrik dan kendaraan bermotor.

“Idenya sih dari situ, akhirnya kami melakukan riset,” ujar dia.

Setelah dilakukan riset pada asap kendaraan dan asap sampah yang dibakar, ternyata mampu menghasilkan energi listrik.

“Tetapi energi listrik yang dihasilkan kecil. Kami terus melakukan riset, dan akhirnya menggunakan briket ini,” kata dia lagi.

Sementara itu, Puguh Iskiawan selaku dosen pembimbing mengatakan, diperlukan waktu sekitar dua bulan untuk melakukan riset, sehingga ditemukan energi gas panas menjadi listrik.

“Ini merupakan ide brilian dari mahasiswa kami, saya hanya mengarahkan saja dan memberikan masukan kepada mereka,” kata dia.

Puguh berharap, penemuan mahasiswa tersebut dapat memberikan khazanah keilmuan baru, terutama di bidang energi dan sumber daya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas