Di Medan Hujan Sudah Turun, Namun Kabut Asap Makin Pekat
Sedangkan jarak pandang di Bandara Kualanamu, sekitar 800 meter, padahal jarak pandang normal bila tidak di bawah satu kilometer.
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Wartawan Tribun Medan, Jefri Susetio
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Meskipun hujan mengguyur Kota Medan sejak Sabtu (24/10/2015) dini hari hingga pagi, kabut asap yang menyelimuti Kota Medan dan sekitarnya masih pekat.
Bahkan, data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan jarak pandang di Kota Medan hanya 600 Meter.
Staf Pelayanan Jasa Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Wilayah-1 Medan, Lestari Irine Purba mengatakan, jarak pandang di Kota Medan, pada Sabtu sore hanya 600 meter.
Sedangkan jarak pandang di Bandara Kualanamu, sekitar 800 meter, padahal jarak pandang normal bila tidak di bawah satu kilometer.
"Hari ini pada pukul 16.00 WIB jarak pandang di Kota Medan hanya 600 meter. Data pengukuran yang kami lakukan, pada pukul 07.00 WIB jarak pandang tujuh kilometer. Sedangkan, pukul 10.00 WIB dan pukul 13,00 WIB, jarak pandang hanya tiga kilometer. Artinya ada kencenderungan jelang sore jarak pandang makin turun," ujarnya di Kantor BMKG, Jalan Ngumbang Surbakti, Sabtu sore
Menurutnya, hujan dengan intensitas ringan semakin menebalkan kabut asap. Apabila gas bercampur air berkesan memadatkan asap, jadi kabut semakin tebal.
Oleh sebab itu, hujan ringan yang turun di Kota Medan sejak Sabtu dinihari hingga pagi tidak menurunkan kabut asap.
"Hujan ringan dari Sabtu dinihari malah memadatkan kabut asap. Data kami, intensitas hujan tadi pagi di Sempali hanya 35 Milimeter, di Padangbulan tujuh milimeter, Polonia dua milimeter dan Belawan 63 milimeter. Kalau Medan Tuntungan 14 milimeter. Jadi hujan ringan ini bikit kabut asap pekat, kabut asap menurun bila hujan deras mengguyur Kota Medan," ungkapnya
Dia menuturkan, berdasarkan data BMKG, jarak pandang akibat kabut asap semakin tebal jelang sore hingga malam.
Alasannya, pembakaran serta peningkatan titik panas meningkat pada siang hari.
"Kalau pagi masih ada kelembapan udara, sehingga kabut tidak terlalu tebal. Namun, pembakaran ataupun titik panas semakin naik siang hingga sore. Apalagi, beberapa provinsi, sumber titik panas seperti Sumatera Selatan, Jambi dan Riau belum turun hujan. Karena itu, kabut asap sore hingga malam makin tebal di Kota Medan," katanya.