Beton Flyover Terpanjang di Indonesia Runtuh
Namun sayangnya, sekitar 30 menit diangkat dan beton di ketinggian sekitar 2 meter, tali baja (sling) pengangkat tiba-tiba patah, beton jatuh ke tanah
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Doan Pardede
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Pengangkatan bentang tengah Fly Over yang akan menghubungkan Jl AW Syahranie-Jl Juanda sepanjang 60,8 meter, Kamis (5/11/2015) malam, ternyata mengundang perhatian warga.
Ratusan warga berkerumun di beberapa titik seperti di sisi Jl Juanda, Jl AW Syahranie untuk menyaksikan langsung pengangkatan beton seberat 250 ton dan akan menjadi bentang terpanjang di Indonesia.
Arus lalu lintas menuju Jl Juanda juga terpaksa dialihkan ke Jl Anggur akibat banyaknya warga yang melintas mencoba mengabadikan moment tersebut.
Pengangkatan tersebut juga disaksikan langsung Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang, Wakil Wali Kota Samarinda Nusyirwan Ismail, pihak PT Wijaya Karya dan sejumlah pejabat terkait.
Namun sayangnya, sekitar 30 menit diangkat dan beton di ketinggian sekitar 2 meter, tali baja (sling) pengangkat tiba-tiba patah, beton jatuh ke tanah dan akhirnya patah.
Bisa dipastikan, pengerjaan fly over yang rencananya akan memecah kemacetan di simpang 4 Air Hitam tersebut akan molor dari jadwal.
"Itu kan harus ganti baru, berarti harus tunggu berbulan-bulan lagi. Berarti kita macet, ini sudah ditunggu-tunggu warga untuk mengatasi macet kita disini," kata Alpi, warga yang menyaksikan kejadian.
Brukkkkk, beton seberat 250 ton dengan panjang 60,8 meter dan menjadi bentang terpanjang di Indonesia itu tiba-tiba jatuh ke tanah. Ribuan warga yang sebelumnya menyaksikan pengangkatan itu juga juga seakan terperangah.
Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang dan Wakil Wali Kota Samarinda Nusyirwan Ismail, pihak PT Wijaya Karya dan sejumlah pejabat terkait yang menyaksikan langsung pengangkatan itu dari jarak sekitar 10 meter, langsung beranjak dari lokasi semula.
Awalnya, bentang akan diangkat setinggi sekitar lebih dari 5 meter. Namun setelah sekitar 30 menit diangkat dan beton berada di ketinggian sekitar 2 meter, salah satu tali baja (sling) pengangkat disisi Jl Juanda patah.
Baik wali kota dan wakil wali kota enggan bekomentar ketika akan diwawancarai dan memilih meninggalkan lokasi.
Taufiq Reynaldi, Konsultan Pengawas dari PT Perentjaja Djaja mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Bentang yang patah, dipastikan tidak akan digunakan kembali dan akan diganti. Untuk mendatangkan kembali bentang, masih dibutuhkan waktu minimal 1 bulan. Dan dipastikan, fly over tidak akan bisa selesai sesuai target.
"Mendatangkannya sekitar 1 bulan lagi," katanya.