Kisah Kliwon, Pejuang Kemerdekaan yang Dipercaya Berantas PKI
Dia menceritakan, personel Tentara yang ditugaskan untuk mencari PKI dibagi dalam berbagai tim.
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Wartawan Tribun Medan, Jefri Susetio
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Kliwon (87) pejuang kemerdekaan di Medan mengatakan, pernah mendapat kepercayaan untuk membasmi kader Partai Komunis Indonesia (PKI) di Sawit Seberang, Langkat, Sumatera Utara.
Kala itu, dia berpangkat Pembantu Letnan Dua (Pelda).
"Tugas terakhir saya pernah di percaya untuk membasmi kader Partai Komunis Indonesia (PKI). Dulu, saya keluar masuk desa untuk mencari kader dan simpatisan komunis. Jujur saya dendam sama kader PKI," ujarnya saat ditemui di Komplek Perumahan LVRI (Veteran) Purnawirawan, Pasar 4, Medan Ested, Deliserdang, Selasa (10/11/2015).
Dia menceritakan, personel Tentara yang ditugaskan untuk mencari PKI dibagi dalam berbagai tim.
Adapula, tim intelijen yang mencari informasi nama-nama anggota PKI pada sebuah desa.
Karena itu, bila sudah ada bukti yang kuat, seluruh kader PKI dibawa ke sungai untuk ditembak.
"Dulu personel ada yang gunakan pakaian dinas dan ada juga berpakaian preman. Kami keluar masuk desa. Saya sendiri selalu gunakan pakaian preman jadi bila positif menemukan kader PKI langsung kami bawa ke pinggir sungai untuk ditembak," katanya
Ia mengungkapkan, seluruh jenazah kader PKI yang ditembak tak pernah dikebumikan.
Karena itu, seluruh jenazah dibuang ke sungai dan hanyut. Baginya, keputusan itu dilakukan untuk membalas dendam pembantaian tujuh jenderal yang dilakukan PKI.
"Kalau sudah jelas PKI kami libas, kami tembak mereka di sungai. Kalau ditahan repot kasih makan. Bila masih belum positif kader PKI kami bawa ke koramil. Tidak ada yang kami kuburkan, kelakukan PKI bunuh jenderal juga kejam. Jenderal itu bapak kami," ujarnya.
Dia menuturkan, tidak sedikit kader PKI yang menggunakan senjata api. Oleh sebab itu, baku tembak antara Tentara dan kader PKI secara rutin berlangsung. Namun, Tentara tidak pernah kalah lawan PKI.
"Kader PKI ada yang punya senjata. Jadi kami sering baku tembak. Namun, setelah itu, kami langsung libas mereka. PKI itu pemberontak dari internal dalam negara. Makanya, dibasmi semua," katanya.