Pemerintah Diminta Melawan Diri Sendiri Upayakan Kesejahteraan Rakyat
Teatrikal tersebut mengkritik dan meminta pemerintah untuk melawan diri sendiri dalam mengupayakan kesejahteraan bagi rakyat.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Serambi Indonesia, Muhammad Hadi
TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Keluarga Besar Himpunan Mahasiswa Sejarah (KB Himas) FKIP Unsyiah menggelar treatikal memperingati Hari Pahlawan di depan Masjid Baiturrahman, Banda Aceh, Provinsi Aceh, Selasa (10/11/2015).
Teatrikal tersebut mengkritik dan meminta pemerintah untuk melawan diri sendiri dalam mengupayakan kesejahteraan bagi rakyat.
Pantauan Serambi (Tribunnews.com Network), mahasiswa mengenakan pakaian mirip pahlawan Aceh, seperti Cut Nyak Dhien, Teuku Umar, Lakasamana Mahalahayati dan pahlawan Aceh lainnya.
Enam mahasiswa memerankan tokoh pahlawan Aceh, sementara yang lainnya memerankan buruh, guru, dan petani, yang diceritakan tertindas di zaman yang sudah merdeka saat ini.
Teatrikal ini mengisahkan perjuangan para pahlawan Aceh saat berusaha keras untuk merebut kembali daerah yang dikuasai penjajah Portugis, Belanda, dan Jepang.
Mahasiswa menceritakan kokohnya kerajaan Aceh yang ditakutkan lawan dan telah memakmurkan seluruh rakyat Aceh saat itu.
Sejumlah pahlawan Aceh seperti Laksamana Hayati, Teuku Umar, Cut Nyak Dhien, Tgk Chit Ditiro, dan lain-lain dikisahkan mahasiswa dalam memperjuangkan itu semua.
Dalam aksi iu juga dihadirkan peran buruh, petani, dan guru yang dikisah kan hidup dalam kesusahan di zaman merdeka saat ini.
Koordinator Aksi, Muhammad Saifullah, kepada wartawan mengatakan, dulu Indonesia melawan penjajah hingga bertumpah darah dan saat ini hasil dari perjuangan itu telah dinikmati oleh semua rakyat Indonesia.
"Dulu begitu, tapi saat ini kita harus melawan diri kita sendiri, artinya pemerintah harus memberikan kesejahteraan pada pekerja seperti buruh, petani, dan juga para petani," tegas Saifullah.