Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Azmi dan Komunitas Go Rivers Rawat Sungai Deli

Ia menuturkan, selama ini program pemerintah ataupun lembaga tertentu dalam membersihkan sungai hanya seremonial dan musiman.

Editor: Wahid Nurdin
zoom-in Kisah Azmi dan Komunitas Go Rivers Rawat Sungai Deli
TRIBUN MEDAN/JEFRI SUSETIO
Seorang anggota komunitas Go Rivers memotong ranting pohon dan bambu yang menjalar di tengah Sungai Deli, Minggu (15/11/2015) sore. 

Laporan Wartawan Tribun Medan, Jefri Susetio

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN  -  Sore itu, Minggu (15/11/2015), Muhammad Azmi relawan Sungai Deli dari komunitas Go Rivers terlihat cekatan memeriksa perahu karet sebelum digunakan untuk membersihkan Sungai Deli, Medan.

Sedangkan, seorang rekannya menggosok parang untuk memangkas ranting pohon yang menjalar di tengah Sungai Deli. Tidak hanya itu, dua relawan juga mengambil sampah yang berada di ranting-ranting pohon.

Selama www.tribun-medan.com mengikut Muhammad Azmi di atas perahu karet untuk membersihkan Sungai Deli, ia terlihat sangat cekatan mengambil sampah plastik yang berada di ranting pohon.

Selain itu, mereka memotong ranting bambu yang menjalar di tengah sungai.

Tidak jarang, Azmi menyapa para warga yang tinggal di seputaran Sungai Deli, apalagi tidak sedikit anak-anak bermain di pinggir sungai.

"Tadi pagi baru hujan deras dari gunung, jadi kondisi cukup bagus, air masih meninggi. Meskipun beberapa kawasan sungai ini airnya dangkal," ujar Azmi sembari membawa perahu karet kepada www.tribun-medan.com.

BERITA TERKAIT

Pria berkulit sawo matang ini bilang, setahun terakhir rutin membersihkan Sungai Deli.

Keinginannya untuk membersihkan sungai berawal dari hobi bersih-bersih dan menyukai alam.

"Sudah setahun terakhir saya bersama kawan-kawan rutin membersihkan Sungai Deli. Awalnya, karena saya hobi untuk bersih-bersih. Apalagi, potensi pariwisata di sungai cukup besar. Makanya, sungai harus dimanfaatkan dan harus bersih," katanya.

Ia menambahkan, komunitas Go Rivers kerap melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Tujuannya, menumbuhkan kesadaran agar masyarakat yang tinggi di pinggir sungai tak membuat sampah sesuka hati ke dalam sungai.

"Selama ini pemerintah dan kalangan tertentu membersihkan sungai secara seremonial. Kadang tiga bulan sekali, terkadang setahun sekali. Padahal masyarakat membuang sampah tiap hari," ujarnya.

Pakai Uang Pribadi

Azmi mengatakan, selama ini, rekan-rekan komunitas membersihkan sungai pakai dana pribadi. Artinya, belum ada bantuan pemerintah ataupun lembaga tertentu.

"Selama ini kami gunakan dana pribadi untuk membersihkan sungai. Jadi, seluruh dana yang dikeluarkan untuk membersihkan Sungai Deli swadaya sesama anggota komunitas. Kami belum ada bantuan dari manapun, murni kesadaran kami untuk membersihkan sungai saja," ujarnya, Minggu (15/11/2015) sore.

Dia bilang, dana yang digunakan untuk membersihkan Sungai Deli terbatas.

Bahkan, guna mengumpulkan uang untuk membersihkan Sungai Deli terkadang membawa masyarakat naik perahu karet keliling sungai.

"Dana kami terbatas, kalau enggak ada dana untuk bersih-bersih sungai, ya bawa pengunjung naik perahu keliling sungai. Setelah itu, uangnya nanti kembali ke sungai untuk biaya membersihkan," katanya.

Ia menuturkan, selama ini program pemerintah ataupun lembaga tertentu dalam membersihkan sungai hanya seremonial dan musiman.

Sedangkan, setiap hari masyarakat buang sampah ke sungai.

Karena itu, penyadaran masyarakat untuk menjaga kelestarian sungai harus secara berkelanjutan.

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas