PSK Banting Harga di Gunung Botak, Pelanggannya dari Penambang hingga Pejabat
Di kawasan seluas 250 hektare itu ternyata ada banyak tempat praktik prostitusi yang beroperasi secara terang-terangan.
Editor: Rendy Sadikin
IR, salah seorang PSK lainnya menuturkan sejak sosialisasi penutupan Gunung Botak dilakukan Pemerintah Daerah dan aparat setempat dilakukan, penghasilan yang mereka peroleh mulai menurun.
Puncaknya setelah Gunung Botak resmi ditutup pada Sabtu pekan lalu.
“Saya hanya dapat satu pelanggan saja, padahal selama ini lumayan banyak tamu yang sering menghubungi saya,” kata IR.
Dia mengaku, selain penambang, banyak dia antara tamunya juga adalah aparat, bahkan ada pejabat daerah.
Dengan aparat ataupun pejabat, dia mengaku selalu mengambil tempat kencan di hotel.
"Harganya pun kadang diberi lebih, enaknya itu di situ,” kata dia sambil tersenyum.
Namun kini dia mengaku penghasilan yang diperolehnya turun drastis, pascaaparat gabungan menutup Gunung Botak.
Dia bahkan harus menurunkan harga sewa hingga di bawah standar, agar tetap mendapatkan uang.
“Saya tidak tahu yang lain tapi kita beberapa teman sudah menurunkan harga hingga Rp300 ribu saat ini,” beber ungkap dia.
IR telah berada di Gunung Botak sejak kawasan tambang itu dibuka.
Kini setelah ditutup dia mengaku akan meninggalkan kawasan tersebut untuk kembali ke kampung halamannya.
”Mau bagaimana lagi? Ya terpaksa pulang saja dulu,” kata dia tanpa menyebut daerah asalnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.