Heboh! Mantan Terpidana Korupsi Sempat Digugurkan Akhirnya Lolos di Pilkada Manado
"Tolong pak demi Allah tandatangan," kata seorang ibu sambil menangis.
Editor: Robertus Rimawan
Salah satunya Ismet.
Ia mengaku belum makan sejak pagi.
Ismet memesan nasi goreng tiga porsi untuk istri serta seorang anaknya.
"Istirahat dulu," kata dia. Ismet mengaku tak dibayar untuk mengikuti demo Ia bayar sendiri uang transport serta makan.
"Kami berjuang dari hati," kata dia.
Saat makan, ponsel Ismet berbunyi.
Ternyata dari ayahnya, yang menanyakan hadil demo.
"Papa mau ikut namun ia sakit, ia tanyakan bagaimana Imba," kata dia.
Pukul 17.30 Wita, suasana yang sempat tenang, tiba - tiba gegap gempita dengan kabar bahwa KPU Manado bakal meloloskan Imba.
Sejumlah warga melakukan sujud demi mendengar kabar itu.
"Bendera kemenangan Imba sudah berkibar," sebut orator.
Ternyata hasil rapat adalah KPU menggelar pleno untuk meloloskan Imba.
Di dalam kantor, lima Komisioner KPU Manado berdiri tegang di hadapan berita acara penetapan kembali Imba.
Mula - mula Paransi yang menandatangani surat itu.
Lantas, Amrain Razak.
Tiga komisioner lainnya menolak menandatangani surat itu.
Mereka beralasan, akan melakukannya setiba di Bawaslu Sulut.
"Tolong pak demi Allah tandatangan," kata seorang ibu sambil menangis.
Seorang pria dengan tersedu sedan berkata.
"Pak tolonglah pak, apakah Anda tidak bisa mendengar suara Tuhan dalam diri rakyatnya yang terzalimi," kata dia.
Mata ketiganya berkaca - kaca, namun tetap menolak mendandatangani surat itu.
"Kami sudah berusaha meloloskan pak Imba, sampai kami cari ketua KPU RI di Bogor," kata Komisioner KPU Manado Sunday Rompas.
Massa yang mengetahui tiga komisioner enggan menandatangani surat itu jadi marah.
Mereka coba menghalangi mobil polisi yang akan membawa kelima komisioner ke Bawaslu Sulut.
Seorang ibu berbuat nekat.
Ia tidur di jalan.
Hal itu diikuti sejumlah warga.
Negosiasi dilakukan dengan aparat.
Akhirnya pendemo membiarkan mobil itu keluar kantor KPU Manado.
Dengan syarat mereka mengiringi di belakang.
Ribuan pendukung Imba melakukan Konvoi ke kantor Bawaslu di Winangun.
Uce seorang warga mengaku membawa motor sambil berdoa.
"Saya harap semua tandatangan," kata dia.
Di kantor Bawaslu, massa menduduki jalan depan kantor itu. Beberapa kali mereka coba masuk, namun selalu dihalangi aparat.
Setelah beberapa kali orasi, akhirnya pengeras suara jatuh di tangan Yongki Limen.
Limen mengumumkan Imba lolos.
"Semua komisioner sudah tanda tangan," kata dia.
Massa pun langsung histeris.
Mereka meloncat - loncat kegirangan, ada yang tersungkur di tanah bersujud syukur.
Hadirin yang beragama Muslim mengumandangkan Shalawat.
Yang Kristen meneriakkan Puji Tuhan
Kapolda Sulut Brigjen Pol Wilmar Marpaung kemudian tampil.
Dia meminta warga segera pulang.
Kapolres Manado Kombes Pol Rio Permana berjanji akan mengawal warga hingga ke rumah.
"Hidup Kapolda, hidup Kapolres," teriak massa.
Demo ditutup dengan doa.
Seorang perwakilan berdoa menurut agama Kristen.
"Ya Tuhan Yesus, terima kasih sudah mengembalikan pak Imba dan Bobby, pulihkanlah kedamaian di kota ini." (tribun manado/arthur rompis/ferdinand ranti)