Tekan Potensi Intoleransi di Bali, Pecalang Menjadi Juru Kunci
Pejabat tinggi Mabes Polri yang melakukan pengecekan langsung dipantau oleh Wakapolri, Komjen Budi Gunawan.
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Made Ardhiangga
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Pejabat tinggi Mabes Polri melakukan safari pengecekan alat perlengkapan dan kesiapan personil di Mapolda Bali, Kamis (19/11/2015).
Pejabat tinggi Mabes Polri yang melakukan pengecekan langsung dipantau oleh Wakapolri, Komjen Budi Gunawan.
Menurut Komjen Budi, Bali merupakan daerah dengan wisata atau objek vital untuk domestik dan asing yang cukup banyak dan harus dijaga.
Karena itu, Mabes Polri secara khusus melakukan pemantauan dan pengecekan, Kamis (19/11/2015) pagi ini.
"Bali memiliki wisata dan objek yang harus dijaga," kata Komjen Budi, di sela-sela melakukan pengecekan di Mapolda Bali.
Dia menilai, bahwa masyarakat Bali merupakan tipikal masyarakat yang cukup terbuka dalam menerima masyarakat dari luar Bali.
Terutama, masyarakat asing. Dan, itu sesuai dengan kawasan objek-objek vital untuk asing.
Selain itu, secara khusus untuk menekan potensi adanya intoleransi, maka pecalang (polisi tradisional Bali) bisa menjadi ujung tombak untuk menekan hal tersebut.
"Kita tahu bahwa banyak potensi intoleransi. Kata kuncinya ada di pecalang. Kita tahu bahwa kita tidak ingin dipecah belah. Kita semua tahu kan, ada ormas, ada ini (organisasi pemecah belah lainnya)," urainya.