Laporan Wartawan Tribun Medan Jefri Susetio

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Beberapa pemuda berupaya menghalangi personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Medan bersama polisi dan Pegawai Dinas Sosial dan Tenaga Kerja saat melakukan razia Pekerja Seks Komersial (PSK) di Jalan Gatot Subroto, Medan, Sabtu (28/11/2015) dinihari.

Puluhan personel yang menggunakan kendaraan roda empat dan roda dua langsung turun dan mengejar belasan wanita tunasusila yang berdiri di pinggir Jalan Gatot Subroto, persimpangan Jalan KH Wahid Hasyim, Medan.

Selain itu, personel Satpol PP juga mengejar pelacur yang duduk di depan hotel melati.

Karena itu, beberapa pemuda yang berada di lokasi berupaya menghalangi petugas dan nyaris baku hantam.

Keributan pertama pecah, tatkala seorang waria memegang sekaligus mempertahankan wanita tunasusila yang akan bawa petugas ke dalam mobil.

Waria itu, berupaya melawan sekaligus memprovokasi pemuda lain. Sehingga, dua pemuda yang berdiri di seputaran hotel datang untuk melawan Satpol PP lainnya.

"Ayah-ayah tolong, aku enggak mau dibawa tolong dong ayah. Jangan lepaskan aku. Tolong, tolong," ujar seorang pelacur itu kepada waria.

Tidak lama, waria tersebut berteriak meminta tolong kepada warga sekitar. Bahkan, dia bilang razia yang dilakukan Satpol PP tidak memiliki izin. Kemudian, seorang pemuda langsung mendorong petugas sembari memaki belasan personel.

"Anj..... kalian. Apa maksud kalian melakukan razia ini. Mana izin kalian ? Woi lepaskan mereka," kata pemuda yang mengenakan jaket merah.

Setelah itu, belasan Satpol PP lainnya langsung berdatangan untuk membantu rekannya. Dua pemuda itu, langsung didorong dan bawa menjauh dari pelacur.

Kemudian, tidak kurang sepuluh personel Satpol PP perempuan langsung datang membawa wanita itu ke bus yang telah disediakan.

Sedangkan, dua pemuda disuruh untuk jongkok agar tidak menghalangi penertiban PSK tersebut.