Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tiga Nelayan Kaget Kala Jaringnya Menjerat Buaya Seberat 500 Kg

Ketiganya tidak berdaya saat melihat jaring yang dipasang bergerak hebat saat menjerat seekor Buaya Muara yang perkirakan memiliki panjang lima meter.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Tiga Nelayan Kaget Kala Jaringnya Menjerat Buaya Seberat 500 Kg
Tribun Sumsel/Yohanes Tri Nugroho
Buaya muara panjangnya seukuran mobil dump truk tertangkap jaring nelayan ini diangkut warga ke Penangkaran Talang Bubuh, Banyuasin. 

TRIBUNNEWS.COM, BANYUASIN - Tiga orang nelayan Rasyid (45), Fauzan (40) dan Hasan (42) asal Desa Penuguan Kecamatan Pulau Rimau, Kabupaten Banyuasin menjadi saksi ketangguhan Buaya Muara yang mendiami aliran Sungai Batang Hari Desa Sedang, Kecamatan Suak Tapeh, Kabupaten Banyuasin, Kamis (3/12/2015) sekitar pukul 19.00 WIB.

Ketiganya tidak berdaya saat melihat jaring yang dipasang bergerak hebat saat menjerat seekor Buaya Muara yang perkirakan memiliki panjang lima meter dan berat 500 kilogram.

Seorang di antaranya, Fauzan mengaku gemetar saat melihat ekor buaya berulang kali memberontak di tengah sungai dengan bergerak kesana kemari.

"Kami pertama kali hanya melihat ekor buaya itu memberontak hendak membebaskan diri dari jerat jaring, kami sontak gemetar membayangkan ukuran buaya raksasa yang terjebak itu. Sehingga kami langsung menepi untuk memberitahukan kepada warga desa setempat," ungkap Fauzan dijumpai Tribun Sumsel (Tribunnews.com Network) saat melakukan evakuasi buaya raksasa yang terjerat jaringnya, Jumat (4/12/2015).

Ia juga melihat beberapa ekor buaya lain di sekeliling buaya itu, sehingga tidak berani melakukan evakuasi terhadap buaya pada malam itu.

Hingga akhirnya pada Jumat (4/12/2015) pagi ketiganya bersama masyarakat desa melakukan penangkapan dan evakuasi terhadap buaya secara gotong royong di tepi Sungai Batang Hari setelah berhasil menarik buaya itu.

Dia mengaku banyak masyarakat yang menduga buaya raksasa itu merupakan buaya pemakan manusia yang berulang kali terjadi terutama para pemancing dan nelayan yang tengah mencari ikan di sungai tersebut.

Berita Rekomendasi

Kejadian terakhir menimpa seorang pemancing Adi Ismiyanto (27) yang meregang nyawa secara mengenaskan setelah dimangsa sejumlah buaya.

"Saat kami melakukan evakuasi buaya itu sudah cukup lemas, karena hampir sepanjang malam memberontak hendak melepaskan diri dari jaring yang menjeratnya namun tidak berhasil. Kami berharap buaya itu dapat dipelihara di tempat lain agar tidak membahayakan pemancing dan nelayan," jelasnya.

Sementara itu, Kades Kepala Desa Sedang, H Bakri membenarkan penangkapan dan evakuasi buaya dilakukan bersama ratusan masyarakat desa.

Menurutnya konflik antara manusia dan buaya di wilayahnya memang telah terjadi puluhan tahun karena hampir setiap tahun ada warga atau pendatang yang tewas karena dimangsa buaya yang mendiami sungai ini.

"Kami sepakat untuk menyerahkan buaya ini ke BKSDA untuk ditempatkan di lokasi yang aman, sehingga mengurangi konflik antara manusia dan buaya yang terjadi. Kami berharap populasi buaya di sungai itu dapat terus dikurangi sehingga tidak memicu keresahan di tengah masyarakat," ungkapnya.

Terpisah, Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kabupaten Banyuasin, Syuhada Adjiz melalui Kabid Sarana Prasarana, Perlindungan Hutan dan Kebun, Danul Burhan menegaskan pihaknya dalam hal ini hanya memfasilitasi penangkapan dan evakuasi buaya tersebut dari desa menuju lokasi penangkaran.

Menurutnya, langkah pemindahan buaya menuju lokasi penangkaran di Kawasan Talang Kelapa diambil setelah berkonsultasi dengan pihak BKSDA Sumsel menyikapi penangkapan buaya raksasa yang berhasil dilakukan masyarakat secara swadaya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Sumsel
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas