Pascapengepungan, 1000 Personel Jaga KPU Simalungun
Lokasi kericuhan pendukung JR-Amran semalam telah dipasangi garis polisi.
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Wartawan Tribun Medan, Royandi Hutasoit
TRIBUNNEWS.COM, SIMALUNGAN - Pasca pengepungan oleh pendukung pasangan calon JR Saragih-Amran Sinaga, Minggu (6/12/2015), Kantor KPU Simalungun hari ini semakin dijaga ketat oleh polisi.
Pintu masuk menuju perkantoran di Jalan John Horailam Saragih, lokasi perkantoran KPU Simalungun, dijaga TNI dan Brimob bersenjata.
Setiap pengunjung yang hendak masuk ke perkantoran DPRD diperiksa oleh petugas.
Di sekitar kantor KPU Simalungun pasukan bersenjata lengkap turut disebarkan.
Lokasi kericuhan pendukung JR-Amran semalam telah dipasangi garis polisi.
Kapolres Simalungun AKBP Yofie Girianto mengatakan, pihaknya mengerahkan 1.000 pasukan untuk mengamankan KPU Simalungun.
"Kami mengerahkankan 300 personel dari TNI, 300 personel dari Brimob, dan 400 personel dari Polres Simalungun untuk mengamankan KPU Simalungun," ujar Kapolres Simalungun di Mapolres Simalungun.
Saat ini pendukung JR-Amran masih berkumpul-kumpul di Hotel Simalungun City, hotel milik JR Saragih.
Sesuai hasil SK SK KPU No 79/Kpts/KPU-Sim/002.434769/XII/2015, hasil pleno KPU Simalungun pencalonan JR-Amran dibatalkan.
Untuk diketahui massa pendukung calon JR Saragih-Amran Sinaga mengepung dan melempari kantor KPU Simalungun, Minggu (6/12/2015).
Aksi massa ini diduga dipicu akibat keputusan KPU yang mendiskualifikasi pasangan JR Saragih-Amran Sinaga, menyusul keluarnya putusan Mahkamah Agung yang menjatuhkan vonis hukuman empat tahun penjara dan memerintahkan terdakwa Amran untuk segera ditahan.