Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dukun Bayi di Surabaya Ditetapkan Sebagai Tersangka Aborsi

Warga Jalan Tenggumung Wetan gang Randu sudah mengetahui bila Adimah (66) adalah dukun bayi

Editor: Sugiyarto
zoom-in Dukun Bayi di Surabaya Ditetapkan Sebagai Tersangka Aborsi
Surya/M Zainuddin
Adimah tertunduk saat anggota Satreskrim Polrestabes Surabaya menggerebek rumahnya, Kamis (10/12/2015) malam. 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Warga Jalan Tenggumung Wetan gang Randu sudah mengetahui bila Adimah (66) adalah dukun bayi. Ibu lima anak ini sudah membuka praktek sekitar 20 tahun lalu.

Tapi saat polisi datang ke perkampungan padat itu, Kamis (10/12/2015) malam, warga tidak menyangka bila Adimah yang menjadi incaran.

Warga mengira kedatangan polisi itu untuk menangkap pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor) atau sindikat narkoba.

Seorang warga, Mila mengaku tidak menghitung jumlah polisi yang datang ke rumah Aidmah.

Dia memperkirakan jumlahnya sekitar belasan orang. Menurutnya, polisi ini langsung masuk ke rumah Adimah.

“Saat itu pintunya tertutup. Selama ini pintunya selalu tertutup kalau ada orang yang melahirkan,” kata Mila, Jumat (11/12/2015).

Di dalam rumah dua lantai itu memang ada orang yang melahirkan. Saat polisi datang, perempuan yang akan melahirkan itu langsung dievakuasi ke RS bersalin terdekat.

Berita Rekomendasi

Dia tidak mengetahui apa saja yang dilakukan polisi didalam rumah. Polisi juga mengeler Adimah keluar dari rumahnya.

Mila tidak mengetahui sejak kapan Adimah membuka jasa persalinan. Saat Mila menempati rumahnya pada tahun 1980-an, Adimah sudah membuka jasa persalinan.

Hampir setiap hari ada pasien yang datang ke rumah Adimah. Sebagaian pasien datang untuk persalinan, dan sebagaian lainnya hanya untuk memijatkan anaknya.

Tapi Mila tidak pernah memperhatikan rata-rata usia perempuan yang melahirkan di rumah Adimah.

Mila sulit membedakan antara perempuan yang melahirkan dengan keluarganya.

Sebab, biasanya orang yang melahirkan selalu didampingi anggota keluarganya.

Meskipun dikenal sebagai dukun bayi, warga ssekitar tidak pernah menggunakan jasa Adimah. Warga memilih bersalin di bidan di perkampungan itu.

Bila ada bayi yang sakit, warga pun tidak pernah memijatkan ke rumah Adimah. Warga memilih berobat ke bidan atau dokter.

“Tidak tahu kenapa kok warga sini tidak pernah ke rumahnya,” tambahnya.

Informasi yang dihimpun Surya, Adimah dua kali menikah. Dari perkawinan pertamanya, Adimah mendapat lima anak. Karena suaminya meninggal, Adimah menikah kembali.

Suami keduanya masih berusia sekitar 40 tahun. Adimah dan suami keduanya ini belum memiliki anak. Selain memiliki lima anak, Adimah juga mengadopsi dua anak lain.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas