Pemuda Ini Biayai Sekolah Hingga Kuliah Lewat Jasa Panjat Kelapa
Ahmad Hamid Fajar (22) mampu membiayai sekolahnya dari SMP hingga kuliah berkat kepandaiannya memanjat pohon kelapa.
Editor: Y Gustaman
Saat masuk SMA, Fajar sama sekali tak menerima materi dari orangtuanya. Setelah terkenal sebagai pemanjat pohon kelapa, Fajar mengembangkan kreativitasnya, kali ini menjadi penjual es kelapa muda.
Uang hasil memanjat ia belikan kelapa dan menjualnya sendiri. Tak hanya itu, laki-laki gigih ini juga ikut bapaknya berjualan jambu dan mangga. “Saya juga pernah jualan jambu sama bapak, kadang jual mangga juga,” tertawa Fajar mengenang semua itu.
Lepas dari hasil jerih payahnya yang sudah ia dapat sampai sejauh ini, Fajar tak akan melupakan pekerjaannya sebagai penyedia jasa panjat kelapa.
Bukan persoalan mudah memanjat batang kelapa yang jangkung, karena meski sudah mahir pun, Fajar beberapa kali terpelanting jatuh. Bahkan urusan digigit semut pohon kelapa bagi dia sudah biasa, tak jarang tangannya bentol.
"enggak apa-apa kalau yang disengat tangan, tapi kalau wajah saya sangat benci itu. Soalnya lama hilangnya,” kekeh Fajar yang tak menolak jasa panggilan panjat pohon meski musin penghujan.
Keberanian inilah yang menjadikan Fajar dikenal sampai luar daerah Sembungharjo sebagai pemanjat pohon kelapa. “Banyak yang datang ke rumah, terus saya dibawa ke pekarangan yang pohonnya mau dipanjat,” beber mahasiswa yang sedang merampungkan skripsi di UIN Wali Songo ini.
Tak hanya urusan panjat pohon, di kampus ia pun berprestasi. Selama dua semester Fajar mendapat beasiswa dan memperoleh kesempatan mengikuti lomba speed climbing antarfakultas dan keluar sebagia juara.
“Gara-gara terbiasa manjat itu,” katanya. Ia juga mengikuti lomba speed climbing se-Kota Semarang dan kini sudah bisa membiayai sekolah adik-adiknya. (Laporan Lilis Yuliyanana, Mahasiswa UIN Walisongo magang di Tribun Jateng)