Jembatan Gantung Putus, Puluhan Pengunjung Tercebur ke Danau
Sebagian besar korban yang berjatuhan adalah kaum perempuan dan anak-anak.
Editor: Wahid Nurdin
TRIBUNNEWS.COM, LANGSA - Jembatan gantung hutan kota Langsa di Desa Paya Bujok Seuleumak, Kecamatan Langsa Baro, Sabtu (26/12/2015) sore putus (lepas) sling penahan (gantungan) pada salah satu sisi.
Hal itu menyebabkan badan jembatan miring dan menumpahkan puluhan orang di atasnya ke danau buatan di bawah jembatan tersebut.
Sebagian besar korban yang berjatuhan adalah kaum perempuan dan anak-anak.
Musibah itu terjadi sekitar pukul 17.45 WIB ketika masyarakat menyesaki jembatan berkapasitas terbatas itu.
Diyakini akibat kelebihan beban, sling penahan kesimbangan jembatan di sisi kanan terlepas.
Akibatnya, badan jembatan miring dan puluhan orang di atasnya jatuh ke danau buatan.
Semua korban yang berhasil diselamatkan, baik yang luka-luka maupun trauma dilarikan ke IGD RSUD Langsa dan RS Cut Meutia.
“Korban luka-luka ada yang terkena pentalan sling dan besi jembatan,” kata seorang warga yang ikut membantu proses evakuasi korban. Kedalaman danau buatan hutan kota itu hampir mencapai dua meter.
Menyaksikan outbond
Menurut informasi, masyarakat menyesaki jembatan karena di sekitar bukit hutan kota bagian timur sedang ada outbond dan warga ramai-ramai menyaksikan berbagai atraksi di alam terbuka itu dari atas jembatan.
Mereka tidak tahu kalau kapasitas jembatan itu sangat terbatas.
Data yang dihimpun Serambi di IGD RSUD Langsa, korban sempat dirawat sekitar 12 orang. Setelah mendapat penanganan mereka diperbolehkan pulang.
Menurut petugas medis rata-rata korban mengalami trauma, terkilir, dan ada juga yang luka.
Korban yang sempat dirawat masing-masing Ridho (26), warga Lorong Telkom, Gampong Matang Seulimeng, Kecamatan Langsa Barat, pasangan suami istri Lisa Febriani (29) dan Riki Hendrian (32) bersama dua anak mereka Firna Handayani dan Firka Handayani (9) warga Lorong Keluarga, serta Putri (20) adik dari Riki Hendrian, warga Gampong Geudubang Jawa.
Berikutnya Nurleli (36) bersama dua anaknya, Nurul Fadilah (8), Rania Elfira (4), warga Gampong Sungai Paoh, Kecamatan Langsa Barat. Rasidawati (49), warga Gampong Matang Seulimeng, Kecamatan Langsa Barat, Ria Nova Sari (19) Stim Pase, warga Tamiang Hulu.
Korban lainnya, Indriani (41), warga Lhokseumawe, dan balita bernama Defan (2,5) asal Alur Dua.
Masih perawatan
Kadisporabudpar Langsa, Drs Syafrizal yang ditemui di IGD RSUD Langsa, mengatakan, jembatan gantung itu masih dalam perawatan pihak rekanan, karena baru saja selesai dibangun pada tahun ini dengan sumber dana otsus.
“Sepengetahuan saya memang kapasitas daya tampung jembatan itu sekitar 40 orang, namun saat kejadian warga yang ada di sana mencapai seratusan orang,” kata Syafrizal.
Menurut Syafrizal, pihak dinas akan memanggil rekanan untuk didengarkan penjelasan terkait keberadaan jembatan gantung di hutan kota kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Gampong Paya Bujok Seuleumak tersebut.(serambi indonesia/zb)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.