Sudah Studi ke Australia dan Dana Ada, Tapi Pemkab Sidoarjo Belum Bisa Bangun RPH
Para pejabat Pemkab Sidoarjo sudah studi banding ke Brisbane, Australia untuk melihat pengoperasian rumah pemotongan hewan (RPH) terpadu,
Editor: Sugiyarto
Senada dengan koleganya, Ketua Fraksi PAN, Bangun Winarso mengatakan Sidoarjo sudah saatnya memiliki RPH Terpadu.
"Secara teknologi untuk pemotongan hewan lebih higienis dan menyingkat waktu," tandas Bangun.
Tak hanya hasil potongan daging yang higienis, pengelolaan limbah di RPH Terpadu bisa dikatakan tidak berbau.
Jika RPH terpadu bisa diterapkan di Sidoarjo, tentu saja akan ramah lingkungan dan limbahnya tidak akan mencemari lingkungan.
"Kalau kita lihat di RPH Krian itu terutama limbahnya yang dikeluhkan. Sudah seharusnya Sidoarjo mempunyai RPH terpadu,” jelas Bangun.
Untuk itulah, lanjut anggota Komisi D tersebut, dinas terkait harus menyiapkan lahan dan prasarana lainnya.
Apalagi sudah ada lampu hijau dari Dewan agar bisa segera dibangun di Sidoarjo.
Paling tidak tahun depan sudah bisa direalisasikan.
Kepala DPPP Anik Pujiastutik mengatakan, RPH terpadu memang merupakan salah satu solusi dalam menangani permasalahan RPH yang selama ini dihadapi.
"Itu sebabnya kami lakukan studi banding ke Brisbane," imbuh Anik.
Kendati demikian, pihaknya ingin lebih menyiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan sebelum memutuskan membangun RPH.
Jika RPH terpadu bisa diterapkan di Sidoarjo, tentu saja akan ramah lingkungan dan limbahnya tidak akan mencemari lingkungan.
"Kalau kita lihat di RPH Krian itu terutama limbahnya yang dikeluhkan. Sudah seharusnya Sidoarjo mempunyai RPH terpadu,” jelas Bangun.
Untuk itulah, lanjut anggota Komisi D tersebut, dinas terkait harus menyiapkan lahan dan prasarana lainnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.