Kasus Kematian Ketua Perindo Medan Johor Gidion Ginting Jangan Direkayasa
Ratusan massa Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Sumatera Utara melakukan aksi di depan Polresta Medan, Senin (18/1/2016).
Penulis: Array Anarcho
Editor: Dewi Agustina
![Kasus Kematian Ketua Perindo Medan Johor Gidion Ginting Jangan Direkayasa](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/massa-perindo-kepung-kantor-polresta-medan_20160118_105717.jpg)
Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Ratusan massa Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Sumatera Utara melakukan aksi di depan Polresta Medan, Senin (18/1/2016).
Mereka meminta Kapolresta Medan, Komisaris Besar Mardiaz Kusin Dwihananto menuntaskan kasus kematian Ketua Perindo Medan Johor, Gidion Ginting.
Dalam orasinya, massa meminta agar Polresta Medan tidak merekayasa kasus ini.
"Kasus kematian Gidion Ginting jangan direkayasa. Kenapa sudah sebulan, pelakunya belum juga tertangkap," teriak ibu almarhum Gidion, Pintan beru Ketaren, Senin (18/1/2016).
Menurut Pintan, almarhum Gidion Ginting sama sekali tidak pernah mengidap sakit jantung.
Namun, pascakematian Gidion, pihak-pihak tertentu sengaja menghembuskan isu bahwa Gidion meninggal karena penyakitnya.
"Bagaimana mungkin, anak kami meninggal dunia karena sakit jantung. Sementara selama ini dalam riwayatnya dia tidak pernah mengeluhkan penyakit itu," teriak Pintan.
Saking kesalnya, Pintan menyebut bahwa kasus ini terkesan diintervensi. Apalagi, kata Pintan, dalam kematian anaknya diduga melibatkan anggota TNI dan Polri.
"Tolong lah kami pak. Kami ini cuma orang kecil. Kenapa polisi berpihak sama yang punya uang," teriak Pintan sembari memegangi foto almarhum Gidion Ginting.(ray/tribun-medan.com)