Eks Anggota Gafatar DIY Ditampung di Youth Center Bantul dan Sleman
Pemerintah Daerah (Pemda) DIY tengah melakukan komunikasi intensif dengan Pemda Jawa Tengah (Jateng).
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Jogja, M Resya Firmansyah
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Pemerintah Daerah (Pemda) DIY tengah melakukan komunikasi intensif dengan Pemda Jawa Tengah (Jateng).
Sebab eks Gafatar yang berasal dari DIY dipulangkan dari Kalimantan Barat (Kalbar) bersama eks Gafatar yang berasal dari Jateng menggunakan kapal laut.
Kepala Dinas Sosial DIY, Untung Sukaryadi menyatakan, eks Gafatar DIY yang diberangkatkan dari Kalbar akan menggunakan KRI Gili Manuk, Jumat (22/1/2016) malam melalui Semarang.
Dari sana, eks Gafatar DIY dibawa ke Asrama Haji Donohudan Sukoharjo menggunakan transportasi darat terlebih dulu.
"Maksimal di Asrama Haji Donohudan selama tiga hari, sesuai koordinasi dengan Pemprov Jateng. Di waktu itu, kami menyiapkan untuk kepulangan mereka ke Yogya," kata Untung, sapaan akrabnya, Jumat (22/1/2016) sore.
Selanjutnya, eks Gafatar DIY akan ditampung dulu ke dua tempat untuk melakukan pendampingan.
Hal ini untuk menanggulangi agar eks Gafatar DIY tak lagi masuk ke organisasi serupa. Sesuai arahan dari Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Adapun tempat yang dipilih sebagai lokasi pendampingan yakni Youth Center Sleman dan Youth Center Bantul.
Pertimbangannya, kedua gedung milik Pemda DIY itu cukup representatif untuk menampung dan membina eks Gafatar DIY.
"Untuk batas waktunya belum ditentukan. Lamanya mereka di Youth Center akan kami bahas lebih lanjut lagi ke berbagai pihak," jelas dia.
Untung pun mengungkapkan, biaya hidup mereka selama di penampungan akan ditanggung oleh Pemda DIY. Dana tersebut berasal dari dana kebencanaan. Menurutnya, dana yang disiapkan sebanyak Rp 650 juta.
"Uang itu akan digunakan untuk biaya logistik terkait makan, dan juga tenaga yang mengurusi. Anggaran itu digunakan setibanya mereka di Yogya," tegas Untung.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Kesbanglinmas) DIY, Agung Supriyono mengaku, pihaknya belum dapat memastikan total warga DIY yang akan dipulangkan.