Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ini Keterangan Adik Almarhum soal Perawatan 'Manusia Akar' Sebelum Embuskan Nafas Terakhir

Sumiati (35) sang adik memberikan penjelasan terkait perawatan almarhum Dede Koswara 'Manusia Akar' sebelum meninggal.

Editor: Robertus Rimawan
zoom-in Ini Keterangan Adik Almarhum soal Perawatan 'Manusia Akar' Sebelum Embuskan Nafas Terakhir
Kompas.com
Dede Koswara atau biasa dikenal dengan Si Manusia Akar. 

TRIBUNNEWS.COM, CIHAMPELAS - Almarhum Dede Koswara (46) alias Dede manusia akar dimakamkan di samping makam ayahnya di Kampung Bunder RT 01/06 Desa Tanjungjaya, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat, Sabtu (30/1/2016).

Sumiati (35) sang adik memberikan penjelasan terkait perawatan almarhum Dede Koswara 'Manusia Akar' sebelum meninggal.

Menurutnya almarhum sempat dirawat di RSHS selama tiga bulan setengah, kemudian pengobatan kembali dilanjutkan dengan beberapa kali kontrol ke RSUD Cililin.

"Setelah dirawat itu masih sering sakit dan beberapa kali kontrol dan menginap di RSUD Cililin," ujar Sumiati (35) adik almarhum pada Tribun Jabar di kediamannya.

Lokasi pemakaman tak jauh dari kediamannya tepat di belakang rumahnya.

Sejumlah pelayat baik kerabat maupun tetangga almarhum dede tampak berdatangan menyambangi rumah duka.

Suasana duka tampak menyelimuti rumah duka keluarga almarhum.

BERITA TERKAIT

Selain itu tampak pula perwakilan RSHS untuk mengucapkan belasungkawa yang diwakili oleh seorang perawat dan dokter dua orang.

Penyebab meninggal

Awalnya pihak RSHS melalui Kepala Sub Humas dan Protokoler RSHS dr Nurul Wulanshani, membenarkan meninggalnya lelaki yang menderita epidermodisplasia veruciformis atau giant cutaneous horn yang disebabkan human papiloma virus.

"Benar, Almarhum meninggal pukul 03.30," katanya melalui pesan singkat.

Namun ternyata bukan penyakit tersebut yang menyebabkan meninggalnya pria yang disebut sebagai manusia akar ini.

Anggota tim infeksi RSHS Bandung, dr Rudi Wisaksana,spPD, mengatakan, Dede meninggal bukan karena penyakit giant cutaneous horn atau kutil meradang yang selama ini dideritanya.

Dede meninggal akibat penyakit multi organ.

"Beliau meninggal karena gangguan multi organ, meliputi ginjal, paru-paru, hati dan otak. Kondisinya mengalami perburukan," ujar Rudi kepada wartawan di RSHS, Sabtu siang.

Rudi mengatakan, meskipun kutil yang ada di tubuh Dede saat ini semakin banyak, namun, kerusakaan multi organ Dede seperti ginjal,hati,paru-paru dan otak semakin buruk.

"Gangguan hati sudah diketahui sejak pertama kali penanganan tahun 2007. Tapi tidak berat. Sekarang ini kondisi hatinya semakin memburuk," katanya.

Selain itu, ujarnya, kondisi daya tahan tubuh Dede pun belakangan ini menurun. Sehingga, tubuhnya mudah terinfeksi virus. (Tribun Jabar)

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas