Virus Zika Mengancam, Surveilans Tongkrongi Empat Gerbang Pulau Bali
Dinas Kesehatan Bali telah mengaktifkan seluruh surveilans untuk mendeteksi dini munculnya virus baru tersebut.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Dewa Made Satya Parama
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR – Ancaman virus Zika tak bisa dianggap sepele, sehingga Dinas Kesehatan Bali telah mengaktifkan seluruh surveilans untuk mendeteksi dini munculnya virus baru tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Bali, dr Ketut Suarjaya, mengatakan surveilans akan fokus pada pencegahan di pintu masuk Bali yang meliputi Gilimanuk, Padang Bai, Benoa dan Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Menurut kamus kesehatan, surveilans penyakit merupakan pengumpulan sistematis dan analisis data terus-menerus dan penyediaan informasi yang mengarah pada pengambilan tindakan untuk mencegah dan mengendalikan penyakit menular.
"Ini seperti pencegahan yang kami lakukan saat muncul kasus infeksi terdahulu yang terjangkit di negara lain, mengingat Bali merupakan daerah pariwisata. Sehingga kami akan melakukan pencegahan dan deteksi dini dengan mengaktifkan seluruh surveilans ke pintu masuk menuju Bali,” jelas Suarjaya saat dihubungi Tribun Bali di Denpasar pada Minggu (31/1/2016).
Ia merasa surveilans akan mampu mencegah virus zika masuk ke Bali karena jumlah surveilans cukup banyak dan tersebar di puskesmas dan District Surveilans Officer.
Selain melalui surveilans, kesadaran masyarakat dalam melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan cara 3M plus dirasa mampu mencegah terjangkitnya virus pada masyarakat.
3M Plus, yaitu : 1) Menguras, adalah membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain.
2) Menutup, yaitu menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lain sebagainya.
3) Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular Demam Berdarah.
Adapun yang dimaksud dengan Plus adalah segala bentuk kegiatan pencegahan seperti 1) Menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan; 2) Menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk; 3) Menggunakan kelambu saat tidur; 4) Memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk; 5) Menanam tanaman pengusir nyamuk, 6) Mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah; 7) Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa jadi tempat istirahat nyamuk, dan lain-lain.