Kelas Unggulan PT Timah Tbk Sudah Luluskan 832 Siswa
Kelas unggulan di SMAN 1 Pemali Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung hingga kini telah meluluskan sebanyak 832 siswa.
Penulis: Deddy Marjaya
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Bangka Pos, Deddy Marjaya
TRIBUNNEWS.COM, SUNGAILIAT - Kelas unggulan di SMAN 1 Pemali Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung hingga kini telah meluluskan sebanyak 832 siswa.
Program kelas unggulan ini mulai dilaksanakan tahun 2000 dan meluluskan siswa sejak 2003 hingga 2015.
Setiap tahunnya ada dua kelas dengan jumlah total 64 siswa dari lulusan berbagai SMP di Bangka Belitung dengan seleksi ketat yang diterima.
Program ini merupakan program yang dananya ditopang oleh PT Timah Tbk untuk operasional termasuk diasramakan sebesar Rp 1,2 miliar per tahunnya.
Menurut Kepala Sekolah SMAN 1 Pemali Sri Hadiyati, Kamis (4/2/2016) lulusan kelas unggulan dari SMAN 1 Pemali melanjutkan ke berbagai perguruan tinggi ternama di Indonesia seperti di ITB, UI, Unpad, Unsri, ITS dan lainnya.
Setelah lulus dari perguruan tinggi mereka juga mampu bersaing dan bekerja di berbagai instansi baik sebagai PNS maupun bekerja di sektor swasta.
Sri Hadiyati sangat berterimakasih kepada PT Timah Tbk yang menopang dananya dan berharap program ini jangan diputuskan.
Dia juga berdoa agar PT Timah Tbk yang saat ini mengalami sejumlah masalah dan kesulitan bisa mendapatkan jalan keluar.
Agar program-program bantuan kepada masyarakat Bangka Belitung bisa kembali dikucurkan seperti program kelas unggulan di SMAN 1 Pemali.
"Kita sangat berterimakasih kepada PT Timah Tbk tak hanya program kelas unggulan sejumlah bantuan juga kerap mereka kucurkan untuk pendidikan. Semoga kondisi PT Timah semakin baik dan semua bisa kembali seperti semula," kata Sri Hadiyati.
Pihak PT Timah Tbk melalui Direktur Utama Sukrisno menyatakan tidak akan lagi mengucurkan dana untuk kelas unggulan di SMAN 1 Pemali dimulai dari tahun ajaran 2015/2016 lalu.
Salah satu alasannya tidak tepat sasaran karena banyak siswa yang bukan putra daerah asli Bangka Belitung.
Sehingga BUMN pertambangan bijih timah ini memutuskan akan mengalihkan dana dengan menyalurkan langsung kepada kabupaten/kota di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.