Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pembakar Sepeda Motor Polantas Diminta Menyerahkan Diri

Kapolres Bireuen meminta warga yang ikut membakar sepeda motor patroli milik anggota Polantas Bireuen, untuk segera menyerahkan diri.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Pembakar Sepeda Motor Polantas Diminta Menyerahkan Diri
(Serambi Indonesia/Yusmandin Idris)
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, BIREUEN - Kapolres Bireuen AKBP M Ali Kadhafi, meminta warga yang ikut membakar sepeda motor patroli milik anggota Polisi Lalu Lintas (Polantas) Bireuen, untuk segera menyerahkan diri ke Polres.

Hal itu disampaikan Kapolres Rabu (3/2/2016), terkait kecelakaan lalu lintas yang berujung pada pembakaran sepedan motor Polantas oleh massa.

"Kami minta masyarakat yang ikut terlibat pembakaran sepeda motor dinas anggota Polantas, segera menyerahkan diri ke Polres. Jika tidak menyerahkan diri, polisi akan mencarinya, apalagi beberapa di antara yang membakar sudah diketahui identitasnya," kata Kapolres seraya mengharapkan ke depan masyarakat tidak lagi main hakim sendiri.

Seperti diberitakan, akibat kecelakaan maut yang menewaskan dua warga di lintas nasional Bireuen-Takengon, Km 2,2, Desa Juli Setuy, Kecamatan Juli, Bireuen, ratusan massa membakar sepeda motor dinas patroli milik anggota Polantas Polres Bireuen.

Massa mengait-ngaitkan kecelakaan itu terjadi akibat polisi mengejar mobil pikap yang menerobos lampu merah, sehingga mobil itu menabrak warga hingga tewas.

Sementara itu, sopir pikap Suzuki Carry yang menerobos lampu merah dan melarikan diri saat dikejar polisi dan akhirnya menabrak pengendara sepeda motor hingga tewas, kemarin, sudah diamankan di Mapolres Bireuen.

Kasat Reskrim Polres Bireuen, AKP Syamsul SH mengatakan, sopir mobil pikap itu bernama Rahmad (26), warga Meunasah Blang, Kota Juang, Bireuen.

Berita Rekomendasi

"Saat ini sopir kita amankan dan masih diperiksa untuk mengusut kasus kecelakaan yang menewaskan dua warga, yang berakhir pada pembakaran sepeda motor patroli Polantas," terang Syamsul.

Sementara itu, petugas Jasa Raharja Bireuen, sore kemarin menyantuni keluarga Tarmizi (39) dan Amanda (8), warga Desa Juli Mee Teungoh, Kecamatan Juli, Bireuen, yang meninggal akibat kecelakaan di lintas nasional Bireuen-Takengon, Km 2,2, kawasan Desa Juli Setuy, Selasa (2/2/2016) siang.

Keduanya meninggal setelah sepeda motor yang dikendarai Tarmizi dihantam mobil pikap Suzuki Carry yang disopiri Rahmad.(c38)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas