Warga Jawa Barat Diminta Siaga Bencana di Musim Hujan
Warga Jawa Barat diimbau waspada bencana banjir dan longsor. Sebab intensitas bencana mulai meningkat sejak awal Februari 2016.
Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Warga Jawa Barat diimbau waspada bencana banjir dan longsor. Sebab intensitas bencana mulai meningkat sejak awal Februari 2016.
Berdasarkan data yang diperoleh dari BPBD Jabar, setidaknya 25 kejadian bencana tercatat sejak 1 sampai 8 Februari 2016. Kejadian itu tersebar di 12 kota atau kabupaten di Jabar.
Antara lain, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Kuningan, Kota Cirebon, Kabupaten Bandung, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Ciamis, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Karawang, Kabupaten Indramayu.
Bencana tanah longsor tercatat 12 kejadian, banjir tercatat lima kejadian, angin puting beliung tercatat empat kejadian, kebakaran tercatat tiga kejadian, dan ledakan pipa gas tercatat satu kejadian.
"Sebetulnya kami sendiri sudah menetapkan Jabar status siaga dan darurat bencana terutama banjir dan longsor sejak 4 Januari 2016 sampai 4 Mei 2016. Pada Februari ini, jumlah krjadian mengalami peningkatan yang cukup signifikan," kata Koordinator Pusat Pengendalian Operasi BPBD Jabar, Mochamad Ridwan, kepada Tribun Jabar, Selasa (9/2/2016).
BPBD Jabar telah memetakan lokasi rawan terjadi bencana banjir dan longsor yakni Kabupaten Bandung, Kabupaten Karawang, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Pangandaran, dan Kota Tasikmalaya.
Sedangkan daerah yang rawan terjadi longsor adalah Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Garut, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bogor, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Kuningan, dan Kabupaten Sumedang.
"Sedangkan lokasi rawan angin puting beliung tidak ada karena sulit diprediksi," sambung Ridwan.