Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hanya Gara-gara Chip Game Online, Sean Habisi Nyawa Sahabatnya

Budi Sean Setiawan alias Sean (18) menghabisi nyawa sahabatnya sendiri hanya karena chip game online.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Hanya Gara-gara Chip Game Online, Sean Habisi Nyawa Sahabatnya
Tribun Pekanbaru/ Budi Rahmat
Tersangka Sean mempergakan kembali adegan pembunuhan terhadap Rizky Ramadhan dalam rekonstruksi, Rabu (10/2/2016) 

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat

TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU- Budi Sean Setiawan alias Sean (18) menghabisi nyawa sahabatnya sendiri hanya karena chip game online.

Menggunakan sebilah pisau sean menusuk bagian leher dan rusuk Rizky Ramadan (23) di Jalan Cemara Kuindra Kelurahan Delima Kecamatan Tampan.

Luka yang dialami Rizky tidak hanya dibagian leher dan rusuk saja, namun juga ada luka menganga dibagian dada.

Namun tusukan dibagian dada tersebut menurut Sean disebabkan korban sendiri.

Itu semua terungkap dari rekonstruksi yang dilaksanakan Polsek Tampan, Rabu (10/2/2016) siang.
Sebanyak 17 adegan diperagakan kembali oleh tersangka.

Adegan bermula dari kedatangan Sean di tempat rental PS tempat Rizky bekerja di Jalan Hangtuah.

BERITA REKOMENDASI

Tersangka yang saat itu menyandang tas datang berdua dengan rekannya IF menjemput korban.
Tersangka kemudian dibonceng korban yang diikuti IF.

Ketiganya meluncur ke Jalan Cemara. Di lokasi inilah kemudian kedua sahabat ini terlibat perkelahian.

Dari reka adegan, korban marah dan kemudian marah dan mencekik leher tersangka yang berada dibocengan.

Selanjutnya saat sepeda motor berhenti, korban menolak tersangka hingga terjatuh.

Persoalan tersebut dipicu keinginan tersangka meminta chip game online milik korban.

Namun korban menolak sampai akhirnya keduanya terlibat perkelahian.

Dalam adegan, susuai dengan BAP tersangka, korban kemudian mengambil pisau yang ada didalam tas tersangka.

Namun saat pisau berhasil diambil, tersangka menendang selangkangan korban hingga korban terjatuh dan pisau terlepas.

Pisau tersebut kemudian diambil tersangkayang kemudian menancapkanya keleher korban.
Korban tersungkur.

Dalam adegan selanjutnya tersangka berupaya menggendong korban untuk dinaikkan ketas sepeda motor.

Namun korban yang masih bertenaga masih berusaha melakukan perlawanan.

Namun tersangka kemudian menolak korban hingga kembali tersungkur bersamaan dengan jatuhnya sepeda motor.

Adegan selanjutnya korban kemudian berupaya mengambil pisau yang ditinggalkan tersangka usai menikam leher korban.

Dengan pisau ditangan, korban kemudian berusaha mengejar tersangka. Tersangka mundur sampai berjarak 50 meter.

Saat itulah dalam adegan korban tersungkur dan pisau yang dipegangnya tertancap kedadanya.

Meski pisau sudah tertancap, korban masih berusaha melepaskannya.

Mendapati korban masih bertenaga, pisauitupun diambil alih tersangka lalu menusuknnya karah rusuk korban sampai akhirnya korban tidak berdaya lagi.

Kapolsek Tampan, Kompol Ari S Wibowo menyebutkan, minimnya saksi memang menjadikan banyak keterangan tersangka yang masih patut dipertanyakan.

Namun untuk melengkapi proses pemeriksaan, rekonstruksi pun disegerakan sesuai dengan BAP tersangka.

"Tersangka mengakui perbuatannya, namun soal kronologis kita masih berusaha mencari dari dari rekan korban yang sedikit banyak melihat kejadian tersebut, " pungkas Ari. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas