Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Foto Anggota DPRD Nunukan Nyaris Jotos-jotosan Bahas Perusahaan Malaysia Tak Bayar Gaji

Ini foto sejumlah anggota DPRD Nunukan nyaris adu jotos saat membahas perusahaan Malaysia yang tak menggaji karyawan selama 29 bulan.

Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Foto Anggota DPRD Nunukan Nyaris Jotos-jotosan Bahas Perusahaan Malaysia Tak Bayar Gaji
Kompas.com/ Sukoco
Anggota DPRD Kabupaten Nunukan nyaris berkelahi saat rapat dengar pendapat membahas perusahaan modal asing yang tidak membayar gaji karyawannya hingga 29 bulan. 

TRIBUNNEWS.COM - Anggota DPRD Nunukan nyaris baku pukul ketika menggelar rapat dengar pendapat membahas tuntutan karyawan PT Tunas Mandiri Lumbis yang tidak digaji hingga 29 bulan oleh perusahaan modal asing dari Malaysia.

Kekacauan rapat bermula ketika anggota Komisi II DPRD Nunukan, Ruman Tumbo, ditegur oleh pemimpin rapat, yakni Wakil Ketua Komisi III DPRD Nunukan Niko Hartono. Niko menegur Ruman karena berbicara sendiri saat rapat.

"Kami bicara sendiri di sini. Sama hak kita di sini, kita di sini sama-sama anggota Dewan," kata Ruman sambil berdiri.

Situasi memanas ketika Niko berdiri sambil emosi menanyakan maksud Ruman.

Empat anggota DPRD dan seorang polisi terlihat kewalahan menahan gerak Niko yang merangsek ke arah Ruman.

Ruman yang berdiri dan akan bergerak ke arah Niko ditahan oleh seorang anggota DPRD yang duduk di sebelahnya.

Ruman akhirnya bisa ditenangkan dan diajak keluar ruangan oleh aparat keamanan Gedung DPRD.

Berita Rekomendasi

Rapat dengar pendapat yang disiarkan langsung oleh televisi DPRD Nunukan itu akhirnya bubar tanpa menghasilkan keputusan apa pun.

Sejumlah karyawan PT TML yang menuntut pembayaran gaji mereka selama 29 bulan terakhir terlihat bingung melihat ulah para anggota wakil rakyat tersebut.

Para pekerja menuntut penyelesaian konflik internal antara perusahaan PT TML dan PT Makna Krista sebagai investor dari Malaysia yang mengelola perkebunan sawit tempat mereka bekerja. Akibat konflik tersebut, gaji puluhan pekerja tidak terbayarkan. (Sukoco)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas