Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Warga di Markas Baladika Keluhkan Tindakan Keras Polisi Timbulkan Trauma

Kekerasan personel kepolisian saat menyasar markas anggota Baladika membuat warga trauma, satu di antaranya dialami Sri.

Penulis: I Made Ardhiangga
Editor: Y Gustaman
Tribun Bali/I Made Ardhiangga
Empat perwakilan Komnas HAM berdialog dengan warga dan anggota ormas Baladika di Bali, Selasa (23/2/2016). Mereka menanyakan soal tindakan kepolisian saat menyisir markas Baladika pada 17 Desember 2015.
Tribun Bali/I Made Ardhiangga
Empat perwakilan Komnas HAM berdialog dengan warga dan anggota ormas Baladika di Bali, Selasa (23/2/2016). Mereka menanyakan soal tindakan kepolisian saat menyisir markas Baladika pada 17 Desember 2015.
Tribun Bali/I Made Ardhiangga
Empat perwakilan Komnas HAM berdialog dengan warga dan anggota ormas Baladika di Bali, Selasa (23/2/2016). Mereka menanyakan soal tindakan kepolisian saat menyisir markas Baladika pada 17 Desember 2015.

Laporan Wartawan Tribun Bali, I Made Ardhiangga

TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Empat orang perwakilan Komnas HAM mengunjungi markas Baladika di Denpasar, Bali, Selasa (23/2/2016) sore. Mereka berdialog dengan beberapa warga dan 36 korban anggota Baladika Bali.

Dalam dialog tersebut Komnas HAM menyinggung perlakukan tidak patut personel kepolisian pada 17 Desember 2015 silam saat melakukan penyisiran.

Terkuak, Kekerasan personel kepolisian saat menyasar markas anggota Baladika membuat warga trauma, satu di antaranya dialami Sri.

Sri mengaku trauma karena kejadian itu, menyusul sikap kepolisian melakukan tindakan tidak sesuai posedur tetap.

"Awalnya saya mendegar suara sirine kemudian sepatu duk-duk-duk, lantas saya disuruh masuk ke rumah. Tapi karena kakek saya berada di luar saya hendak 'memanggil' untuk masuk rumah. Saya dengan seorang pekerja di markas Baladika," keluh Sri di depan perwakilan Komnas HAM.

Setelah itu, Sri bersama seorang anggota hendak mengambil pekak yang sedang nonkrong. Alih-alih mendapat perlakuan baik, seorang penjaga yang diajakn untuk mengambil kakeknya malah ditendang polisi.

Berita Rekomendasi

"Memang kakek saya terus diajak pulang, tapi benar-benar trauma pada waktu itu. Karena polisi menendang dan menginjak. Saya juga mencaci maki, karena perlakuan kekerasan polisi," cerita dia.

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas