GRMI Desak Polresta Medan Buka Kembali Kasus Kecelakaan Kerja di Proyek Podomoro
Puluhan massa yang mengatasnamakan dirinya Gerakan Rakyat dan Mahasiswa Indonesia mengepung kantor Polresta Medan di Jl HM Said, Medan Timur.
Penulis: Array Anarcho
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Puluhan massa yang mengatasnamakan dirinya Gerakan Rakyat dan Mahasiswa Indonesia (GRMI) mengepung kantor Polresta Medan di Jl HM Said, Medan Timur, Kamis (25/2/2016).
Puluhan massa ini meminta Polresta Medan mengungkap sejumlah kasus kematian akibat dugaan kecelakaan kerja yang terjadi di mega proyek Podomoro City Deli Medan.
"Sepanjang berlangsungnya pembangunan proyek Podomoro City Deli Medan, sudah terjadi tiga kali kecelakaan kerja. Dimana, tiap kali terjadi kecelakaan, diduga menimbulkan korban jiwa meninggal dunia," teriak Suheri Chan, Kamis (25/2/2016).
Menurut Suheri, di tahun 2014, terjadi dugaan pencurian arus listrik yang menyebabkan gardu listrik di sekitar lokasi meledak.
Akibat peristiwa ini, empat orang pekerja menjadi korban.
"Dua dari empat korban diketahui meninggal dunia. Setelah itu, terjadi pula kasus kecelakaan kerja di pertengahan 2015. Dimana, saat itu, diduga terjadi kelalaian sehingga putusnya tali pengangkut semen," teriak Suheri.
Dalam peristiwa tersebut, kata dia, seorang operator alat berat menjadi korban. Diduga kuat, korban tersebut meninggal dunia.
"Tak hanya sampai disitu, terjadi lagi kecelakaan kerja di akhir 2015. Pada saat itu, bangunan di lantai 14 dan lantai 15 Podomoro City Deli Medan roboh," ungkap Suheri.
Akibat peristiwa tersebut, sejumlah pekerja mengalami luka-luka. Bahkan, ada pula sejumlah pekerja lainnya meninggal dunia.
"Kedatangan kami kesini ingin mempertanyakan bagaimana perkembangan penanganan kasus tersebut. Sejauh ini, kasus tersebut tidak diketahui kejelasannya," ungkap massa aksi.(ray/tribun-medan.com)