Puluhan Kilometer Sungai Dikeruk untuk Penambangan Emas Ilegal
Mirisnya, penambangan dilakukan dengan mengeruk area sungai bahkan hingga puluhan kilometer.
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Awang Azhari
TRIBUNNEWS.COM, MUARA TEBO - Aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi sama parahnya seperti yang terjadi di beberapa kabupaten lain.
Mirisnya, penambangan dilakukan dengan mengeruk area sungai bahkan hingga puluhan kilometer.
Seperti yang terjadi di Lamisit, Kecamatan Tujuh Koto, wilayah yang berbatasan dengan Kabupaten Damasraya ini menjadi 'surga' bagi penambang emas ilegal.
Parahnya, aktivitas itu bukan hanya mengeruk areal sungai, namun kini sudah sangat mendekati kawasan hutan lindung.
Pantauan dari google earth dengan koordinat 1 derajat 00'42.39"S - 101derajat53'30.01 E, tampak hamparan batu berwarna putih atau bekas galian PETI memiliki panjang lebih dari 50 kilometer, dengan rata-rata lebar sungai bagian kiri dan kanan yang dikeruk 200-300 meter.
Kebenaran soal hamparan batu itu merupakan areal PETI diamini oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tebo, Sarjono. Kepada Tribun ia menyebut bahwa di sana merupakan area PETI terbesar di Tebo, atau bahkan mungkin terbesar di Jambi.
"Itu kan sebenarnya masuk area yang ingin kita eksplor untuk kebutuhan pertanian, daerahnya subur. Tapi sekarang jadi area PETI semua," jelas Sarjono kepada Tribun di ruang kerjanya belum lama ini.
Ia sangat menyayangkan permasalahan ini, karena yang terdampak dari PETI bukan cuma rusaknya area sungai dan kualitas air menjadi buruk, namun program pertanian yang kini digaung-gaungkan oleh Pemerintahan Presiden Jokowi juga tak bisa dijalankan di sana.
"Daerah Tujuh Koto itu cocok untuk berbagai jenis pertanian, bukan cuma padi, jagung juga bagus. Tapi dengan kondisi seperti sekarang sulit kita masuk ke sana," keluh dia.
Padahal sebelumnya, aliran sungai Lamisit terkenal jernih karena tak begitu terjamah mengingat dekat dengan hutan lindung. "Waktu kami ke sana untuk tinjau lokasi penanaman jagung sebelum ada PETI, wah airnya jernih sekali," tukas Kadispertan.(*)