Juru Parkir Belum Tahu Tentang Karcis Berhadiah
Terdapat hologram yang dapat digosok menggunakan uang koin, dan akan terlihat keterangan hadiah yang didapatkan atau kalimat belum beruntung
Penulis: Monica Felicitas
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Surya Monica Felicitas
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Pemberlakuan karcis parkir hologram berhadiah hari ini dicanangkan serentak dari Dinas Perhubungan Kota Surabaya, Selasa (1/3/2016) resmi diberlakukan.
Amir (27), juru parkir (jukir) Taman Bungkul Surabaya yang sudah bekerja selama 10 tahun ini, termasuk salah satu petugas yang membagikan karcis parkir berundian tersebut.
Ia menjelaskan tidak tau banyak soal karcis parkir yang baru diterimanya dari Dinas Perhubungan Kota Surabaya.
Ia hanya mengambil karcis baru yang dirilis, karena stock miliknya habis.
"Jarene berhadiah, tapi gak ngerti hadiahe. Kabeh tulisane belum beruntung ( Katanya berhadiah, tapi tidak tau apa hadiahnya, semua tulisannya belum beruntung, sahut warga asli Sampang, Madura itu disertai tawa ringan.
Pada konsumen yang parkir pada lahannya, Amir juga tidak menjelaskan adanya undian berhadiah pada karcis tersebut, sehingga pemarkir tidak memperhatikan apa yang berbeda dari karcis parkir yang diterimanya.
Karcis ini memiliki bentuk seperti karcis biasa, yang membedakan hanya terdapat hologram yang nantinya dapat digosok menggunakan uang koin, dan akan terlihat keterangan hadiah yang didapatkan, atau kalimat "belum beruntung".
Ia juga mengatakan belum mendapat seragam baru yang sudah diagendakan dari Dinas Perhubungan Kota Surabaya. Ia hanya mendengar dari beberapa temannya sesama jukir.
Tidak semua jukir menggunakan karcis berhologram ini.
Disalah satu sudut lain parkir Taman Bungkul, masih ada jukir yang menggunakan karcis lama, yaitu karcis berwarna biru tidak berhologram.
Ini dapat dikatakan karena beberapa dari mereka tidak mengetahui adanya karcis baru yang disediakan Dinas Perhubungan Kota Surabaya.
Penerapan karcis parkir berhadiah langsung ini bertujuan untuk memacu agar para pengguna jasa parkir meminta karcis dari jukir.
Hal tersebut bermanfaat untuk mengurangi potensi kebocoran pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor retribusi parkir TJU.