Diduga Tak Tahan dengan Penyakit yang Diderita, Pasien asal Kediri Jerat Leher Pakai Plastik Infus
Suwito (45) Kabupaten Kediri, tewas karena menjerat lehernya menggunakan plastik infus di kamar mandi ruang penyakit dalam RSUD Dr Soetomo Surabaya
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Suwito (45), warga Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, tewas karena menjerat lehernya menggunakan plastik infus di kamar mandi ruang penyakit dalam RSUD Dr Soetomo, Surabaya, Kamis (10/3/2016) dini hari.
Ia diduga depresi akibat penyakit yang sudah bertahun-tahun dideritanya.
Kepala Seksi Pelayanan Khusus sekaligus Kepala Forensik RSUD Dr Soetomo, Dr Edy Suyanto SpF SH MH, mengatakan, kejadian ini merupakan unforsin atau yang tidak bisa diprediksi.
"Pasien terlihat biasa-biasa saja, tidak terlihat seperti depresi atau belum ada tanda-tanda ke sana. Pasien terkena penyakit leukimia disertai komplikasi, yang menyebabkan stress gelisah dan depresi yang membuat dia berani melakukan hal itu," jelasnya.
Dokter Edy juga menjelaskan, RSUD Dr Soetomo memang memberikan gelang khusus bagi penderita yang dianggap atau berpotensi stress akibat penyakit yang diderita.
"Korban tidak diberi gelang khusus karena dianggap pasien biasa, belum lama juga dirawat di sini. Korban merupakan pasien rujukan rumah sakit tempat dia tinggal," jelasnya.
Ia juga menjelaskan, terhadap pasien khusus, diberikan pendampingan dari awal masuk dan terus dijaga oleh 2-3 orang.
Apabila pasien terlalu depresi, pasien dapat dibuat tidak sadark agar kegelisahannya hilang.
Kejadian ini merupakan kejadian kedua setelah beberapa tahun silam, juga terdapat pasien yang loncat dari lantai 2 Poli Paru-Paru akibat depresi karena penyakit yang dideritanya.
"Ini ujian bagi rumah sakit Dr soetomo. SOP harus diubah. Misalnya pasien harus pakai pake pispot agar tidak ke kamar mandi, dan berpotensi bunuh diri," jelas dokter Edy.
Peristiwa bunuh diri terjadi saat pasien ke kamar mandi. Keluarga yang menunggunya tidak curiga karena hal itu normal.
Setelah beberapa lama tak kembali, keluarganya menyusul ke kamar mandi dan mendapati pasien sudah dalam keadaan tewas akibat bunuh diri.
"Kemungkinan pasien menjerat lehernya sendiri di posisi fagal reflek yang langsung menyambung ke jantung, dan berakibat langsugh tewas," jelas dokter Edy.
Edy menambahkan, saat ini kamar mandi terjadinya bunuh dirikembali berfungsi karena ruang ini merupakan kepentingan publik.
"Dengan bermodal kejadian ini akan merubah SOP kami. Bisa juga menambah CCTV, kami pasti akan meningkatkan karena ini komitmen," imbuhnya.