Jejak Pembunuhan Anak Kandung di Batam Bak Skenario Film
Pernahkah Anda membayangkan, seorang ayah membuat skenario agar jejaknya setelah membunuh anak kandungnya tak terungkap? Di Batam ada ayah seperti itu
Penulis: Eko Setiawan
Editor: Y Gustaman
Setelah itu ia membungkus anaknya menggunakan kain dan meletakkannya di balik koper yang ada di kamar. Dimulailah Efendi merekayasa kehilangan anak yang sebenarnya sudah ia bunuh.
Diumumkan di Musala
Warga percaya hilangnya Maulana diculik orang setelah mendengarkan pengakuan Efendi. Agar penculikan itu benar, ia berpura-pura menanyakan apakah anaknya bermain dengan anak tetangga sekitar.
Kepada warga, Efendi mengaku anaknya menghilang dari rumah saat ia pergi keluar.
Agar lebih meyakinkan, Efendi mengumumkan kehilangan anaknya lewat pengeras suara di musala terdekat.
Sontak, warga sekitar yang mendengar pengumuman ikut mencari Maulana. Bahkan warga menelusuri sebuah bekas galian berisi air, khawatir Maulana tercebur ke dalamnya.
Kejadian ini yang memicu Efendi melaporkan kehilangan anaknya dari rumah. Pencarian Maulana nihil dan warga kembali ke rumah masing-masing.
Skenario Kedua
Efendi baru kembali pulang ke rumah setelah hari gelap. Di rumahnya ia menyiapkan skenario kedua agar mayat anaknya yang disembunyikan di dalam rumah tak ketahuan orang lain, paling utamanya istrinya.
Setelah istrinya tiba ke rumah usai memulung, Susanti sempat bertanya kepada suaminya. Berceritalah Efendi jika anaknya bermain di luar.
"Di mana Maulana Bapak? Kok enggak kelihatan," kata Susanti ketika ia bertanya kepada suaminya malam itu.
Efendi berkata Maulana pergi bermain, namun tidak balik ke rumah. Ia mencoba menutupi kesalahannya sambil terus berbohong. Ia mengaku baru saja kembali usai mencari anaknya, namun tidak ketemu. Susanti lega sesaat karena Efendi menyisipkan kabar, telah membuat laporan ke Polsek Lubuk Baja terkait anaknya yang hilang.
Usai tidur beberapa jam setelah setengah hari pura-pura mencari anaknya, Sabtu (13/2/2016) pukul 03.00 WIB, Efendi bangun dan mengambil jasad anaknya yang ia simpan di dalam koper kamar.
Rencanaya, jasad Maulana hendak ia letakkan begitu saja di depan musala, seolah-olah menjadi korban pemukulan dan penculikan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.