Obat Penangkal Tes Urine Pengguna Narkoba Laris Manis di Palembang
Obat penangkal tes urine untuk pengguna narkoba laris manis di Palembang. Harganya hanya ratusan ribu. Anggota dewan pun mengonsumsinya.
Editor: Y Gustaman
Laporan Eksklusif Tim Tribun Sumsel
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Kasus Bupati Ogan Ilir, Ahmad Wazir Nofiadi yang ditangkap petugas BNN dan BNNP Sumatera Selatan menimbulkan tanda tanya.
Apalagi, Kepala BNN Komjen Budi Waseso, memastikan Nofiadi bukan pemakai baru dan telah diintai sejak sebelum menjadi Bupati Ogan Iir. Pihak Universitas Islam Indonesia beberapa waktu lalu memastikan tak pernah mendengar Nofiadi selama kuliah sejak 2007 sampai 2014, sebagai pengguna narkoba. Tak ada catatan buruk soal Nofiadi.
Saat ini, negara melakukan perlawanan keras terhadap narkoba. Satu antisipasinya agar tak menjangkiti penyelenggara negara dan penegak hukum adalah pemberlakuan tes urine. Tapi, pengguna narkoba dapat mengakali agar hasil tes urinenya tetap negatif.
Obat penangkal tes urine untuk pengguna narkoba laris manis dijual di Palembang berdasar penelusuran Tribun Sumsel, Rabu (16/3/2016). TRIBUN SUMSEL/FATRA YUDI
Ada sejumlah obat khusus antites urine dijual bebas di toko obat tradisional di Palembang, Sumatera Selatan, yang biasa digunakan pengguna narkoba untuk mengecoh hasil pemeriksaan kesehatan.
Penelusuran Tribun Sumsel, Rabu (16/3/2016) siang, kawasan pertokoan di Jalan Beringin Janggut II tak hanya ramai oleh kios pedagang elektronik dan kelontongan.
Di sini banyak juga berjejer toko obat yang kerap disanggongi pemakai narkoba yang ingin membeli obat agar ketika mengikuti tes urine hasilnya negatif.
Tribun mecoba memastikan dan mendatangi beberapa toko obat. Seorang wanita yang berjaga di belakang etalase menyambut ramah dan bertanya mencari obat apa.
Berbekal informasi dari media sosial, Tribun menanyakan bubuk Blueberry Nutrimax Green World di toko itu. Obat ini familiar di kalangan pengguna narkoba.
Pelayan itu diam sejenak, lalu memandang deretan botol obat di sampingnya. Ia kemudian mengatakan obat itu tidak tersedia ditempatnya.
“Sebenarnya obat itu untuk apa?” kata wanita tadi.
Setelah dijelaskan obat itu dapat menyiasati tes narkoba, tangan wanita meraih sekotak obat di susunan rak. Dia menawarkan obat yang dapat menetralisir narkoba itu.
Kotak cokelat yang banyak tertulis huruf Mandarin itu dijual Rp 200 ribu. Tidak boleh beli satuan, sebab kata pelayan itu, khasiat akan diperoleh setelah semua obat habis diminum.
Sekotak obat itu berisi 60 pil. Cara pemakaiannya diminum dua kali sehari, masing-masing tiga pil.
Di kotak obat selebar telapak tangan orang dewasa itu tertera khasiat obat. Selain untuk membersihkan darah, obat itu juga bisa membersihkan ginjal dan memerlancar pernapasan.
“Banyak yang sudah beli. Orang mau tes PNS, Polisi, TNI, dan pegawai swasta. Semua berhasil, status negatif saat tes narkoba,” kata si wanita tadi.
Tidak jauh dari toko itu, ada toko yang menjual obat untuk orang yang ingin hasil tes narkoba negatif.
Pegawai wanita di toko lain itu menunjukkan kotak hijau. Obat sirup bahan klorofil itu disebutnya efektif untuk membuang racun dan zat-zat narkotika di dalam tubuh.
Harga obat berbentuk sirup itu Rp 150 ribu. Sama seperti pelayan toko sebelumnya, wanita pemilik rambut sebahu ini meyakinkan obat yang dijualnya itu efektif untuk pemakai narkoba yang ingin ikut tes kesehatan.
“Kakak kapan mau tes narkobanya? Kalau seminggu lagi, mulai minum malam ini juga. Sudah banyak yang beli,” pesan dia.
Tribun meminta jaminan pegawai toko bahwa obat tersebut benar-benar mujarab dan tokcer ketika digunakan untuk tes kesehatan.
Pelayan itu memberi saran. Untuk memastikan tubuh sudah bersih bisa dicek dengan tes di rumah sakit dua hari setelah meminum obat ini.
“Lebih baik rugi uang Rp 100 ribu untuk tes narkoba di rumah sakit. Dibandingkan gagal saat tes yang dibutuhkan nanti,” kata dia berusaha meyakinkan.
Anggota Dewan Ikut Konsumsi
Penelusuran Tribun lebih lanjut, toko obat di Jalan Letkol Iskandar juga menyediakan obat untuk pembersih sisa pemakaian sabu dalam tubuh. Tempat ini menyediakan belerang merah yang diminum dengan cara dilarukan dengan air panas.
"Ini pernah dipakai anggota DPRD yang ditangkap atas kasus narkoba beberapa waktu lalu. Ia borong lima botol waktu itu. Hasilnya, tubuh langsung bersih," ujarnya sambil berbisik.
Obat ini dijual seharga Rp 50 ribu per botol. Sebotol sekali pakai dengan cara dilarutkan dengan air panas setengah cangkir. Agar lebih nikmat, bisa ditambah campuran madu.
Berdasarkan penelusuran di media sosial, Tribun Sumsel juga menemukan adanya orang promosi obat yang mampu dengan cepat menghilangkan kandungan sabu dalam tubuh.
Obat Serbuk Blueberry ( Nutrimax Green World ), harganya Rp. 495.000 per/kaleng. Obat ini ini terbuat dari olahan buah blueberry yang dikombinasikan dengan bahan alami lainya seperti serat buah dan sayuran, serat kacang hitam.
Obat ini disebutkan di produksi oleh perusahaan obat alami dari Tiongkok yang sudah memiliki cabang di 20 negara. Selain sabu, obat ini dikatakan bisa membersihkan tubuh dari sisa alkohol, ganjal, dan jenis narkoba lainnya.