Kapolda Jabar Ogah Anak Buahnya Bunuh Diri dan Langgar Hukum
Kapolda Jabar, Irjen Jodie Rooseto, tak ingin ada bawahannya meninggal dunia karena bunuh diri dan pelanggar hukum.
Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jabar Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Kapolda Jawa Barat, Irjen Jodie Rooseto, sudah memiliki rencana perbaikan internal dalam program 100 hari kerja, selain meneruskan program pendahulunya.
Pertama, Jodie akan mengecek situasi dan kondisi personel polri di wilayah hukumnya. Jangan sampai ada lagi bawahan memilih mati bunuh diri.
"Saya mau sentuh anak buah saya. Saya baca berita banyak kasus dalam setahun ada 16 sampai 18 polisi bunuh diri atau membunuh istri dan anaknya. Ada yang sakit, atau apanya ini? Saya mau cek walau alhamdulilah di Jabar tidak ada," ujar Jodie di Polda Jabar, Kota Bandung, Selasa (22/3/2016).
Keinginan Jodie bukan tanpa alasan. Personel Polri yang bunuh diri atau membunuh anak dan istrinya sudah melewati tes psikologi yang sangat ketat.
Jodie mengakui kejiwaan manusia dinamis meski dinyatakan ideal menjadi anggota Polri ketika mengikuti tes psikologi.
"Kami cari penyakitnya, faktor ekonomi kah, mungkin dagang cendol bangkrut, padahal SK disekolahkan. Stres, rumah tangga, atau hal lainnya. Kami juga manusia biasa. Penuh dengan kekurangan. Hanya seragamnya, kalau dilepas sama saja," ujar Jodie.
Jodie meminta seluruh anggota Polda Jabar menghindari tindakan menyimpang, melanggar hukum dan tak terlibat narkoba. Anggota polisi harus selalu berperilaku santun, profesional dan humanis.
"Nanti saya pelan-pelan juga (membenahi internal). Di Jabar mah aya nu bageur (ada yang baik, red), tidak baong (nakal. red)," sambung Jodie.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.