Gagal Menikah karena Tak Mampu Penuhi Permintaan Keluarga Korban
Gara-gara menabrak Praka Arli sampai tewas, Briptu Neni tak jadi menikah. Sampai meninggal, ayahnya tak bisa menyaksikan Briptu Neni menikah.
Penulis: Wakos Reza Gautama
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Lampung, Wakos Gautama
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Kasih sayang ibu tiada akhir. Lestari, misalnya, membagi kisah pahit putrinya kepada Kapolda Lampung, Brigjen Ike Edwin di lapangan Saburai.
Lestari menceritakan nasib Briptu Neni. Ia bercerita setelah Komandan Batalyon Tri Wira Eka Jaya Letkol Inf Bahtiar mengadukan anggotanya, Praka Arli, terlibat kecelakaan dan meninggal.
Cerita Bahtiar dan Lestari berkaitan. Alkisah, Briptu Neni yang saat itu mengendarai mobil menabrak motor yang dikendarai Praka Arli di depan markas Batalyon TWEJ, Kecamatan Natar, Lampung Selatan, September 2015.Praka Arli meninggal dunia setelah sempat kritis.
Lestari sudah berusaha mediasi dengan keluarga Praka Arli. Beberapa hari setelah kecelakaan, keluarga Lestari mendatangi keluarga korban dan meminta izin putrinya melangsungkan pernikahan yang sudah direncanakan pada Oktober 2015.
Pernikahan yang dipercepat menimbang ayah Briptu Neni sakit parah hingga harus cuci darah. Sebelum meninggal, ia ingin melihat putrinya menikah.
"Pihak korban tidak mengizinkan anak saya menikah. Akhirnya kami tunda pernikahan itu," ujar Lestari, Kamis (24/3/2016).
Kali kedua Lestari mendatang keluarga korban untuk berdamai. Mereka mengajukan dua syarat yang terbilang berat. "Istri korban (Praka Arli, red) minta dijadikan PNS dan meminta uang ganti rugi Rp 300 juta," cerita Lestari.
Keluarga Briptu Neni mengaku tidak sanggup memenuhi syarat tersebut, karena tidak memiliki uang sebanyak itu dan tidak bisa menjadikan istri Praka Arli sebagai PNS. Pernikahan Neni akhirnya benar-benar tidak terlaksana.
Sesudah ayah Briptu Neni meninggal dunia, keluarga calon suaminya memutuskan tidak jadi menikahi Briptu Neni. "Mungkin terlalu lama, makanya mereka membatalkan pernikahan," kata dia.
Lestari tinggal menjanda. Hanya satu harapannya, kasus anaknya selesai dan bisa bertugas kembali di Polres Lampung Tengah. "Supaya anak saya bisa menemani hari-hari saya yang sendiri," katanya lirih.