Pria Banyuwangi Ini 3 Tahun Bertahan Hidup dengan 4 Besi Menancap di Perut
Saat membawa barang ke Surabaya Agus kelelahan lalu tertidur di bawah truk yang sedang berhenti di parkiran pabrik.
Editor: Choirul Arifin
Saat ini ia tinggal di Dusun Maron Kecamatan Gentang Kabupaten Banyuwangi bersebelahan dengan rumah pamannya.
"Kalau makanan saya kasih sehari 3 kali. Kalau ada rokok ya saya kasih rokok. Kalau kopi wajib hukumnya," jelas Kamsuri kepada Kompas.com.
Lelaki tua itu juga yang membersihkan luka serta membuang BAB dan kencing dari Agus yang dikeluarkan lewat lubang perut bagian kanan dan kiri setiap pagi.
"Saat opersi dibuatkan saluran sendiri di perut dan dikasih plastik untuk menampung kotorannya," jelasnya.
Dia sendiri sudah melakukan banyak hal agar keponakannya bisa segera dioperasi tapi selalu terbentur administrasi dan biaya.
"Sudah lapor kemana mana tapi belum ketemu jalan. Dulu dokternya pesan setelah 8 bulan suruh kembali ke Surabaya buat dioperasi lagi tapi ya itu uangnya ndak punya," ungkapnya.
Agus juga sempat menerima sumbangan kursi roda tapi saat dicoba luka di perutnya mengeluarkan darah segar. Untuk memindah Agus pun yang diangkat adalah dipannnya.
"Kalau diangkat langsung Agus teriak teriak karena sakit," ujarnya.
Dia berharap agar keponakannya segera dioperasi minimal besi yang di bagian perutnya bisa diangkat agar bisa bergerak lebih bebas.
Penulis: Ira Rachmawati
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.