Bule Inggris Menangis Usai Dirampok Tukang Becak
Saat perjalanan menuju kantor Imigrasi inilah pelaku menodongkan pisau ke pinggang korban.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Seporang turis asal Inggris, David Edward (28) menjadi korban perampokan. Pelakunya adalah seorang tukang becak.
Informasi yang didapat Kompas.com di Polresta Medan, David dirampok seusai mengurus visa di kantor Imigrasi Klas I di Jalan Gatot Subroto, Medan, Kamis (31/3/2015).
Awalnya, dia sudah menolak tawaran pelaku untuk mengantarkannya. Namun pelaku ngotot, akhirnya korban setuju dan minta diantarkan ke Hotel Anteras di Jalan Sisingamangaraja, Medan.
Setelah masuk ke kamar hotel, korban kembali keluar dan menaiki becak yang dibawa pelaku karena ternyata urusannya di kantor Imigrasi belum selesai.
Saat perjalanan menuju kantor Imigrasi inilah pelaku menodongkan pisau ke pinggang korban. Hasilnya, dua ponsel mahal dan uang tunai Rp 2 juta dibawa pelaku.
Korban kemudian diturunkan di jalan yang tak dia kenal. Dia bingung harus bagaimana dan pergi kemana. Sampai akhirnya bertemu Tina Nainggolan yang kasihan melihatnya menangis.
Tina, warga Jalan Cempaka-Jalan Gaperta Ujung, Medan Helvetia, ini lalu membawa korban ke Polsekta Helvetia.
Namun sampai di Polsekta Helvetia, petugas mengarahkan agar pelancong ini membuat laporan ke Polresta Medan.
Di SPKT Polresta Medan, Tina mengatakan melihat korban sedang berjalan kaki di kawasan Kampung Lalang, Medan, sambil menangis.
"Kasihan aku nengoknya. Kudatangi dia, ternyata baru kena rampok. Langsung kubawa dia ke Polsekta Helvetia. Tapi sampai di sana, kami disuruh ke Polresta Medan. Sampai jam segini kami masih dimintai keterangan," kata Tina.
Belum ada keterangan resmi dari Kapolresta Medan Kombes Pol Mardiaz dan Kasat Reskrim Kompol Aldi Subartono terkait kasus ini. (Kompas.com/Mei Leandha)