Ini Alasan Gadis 25 Tahun Ini Ikut Konvensi Cawali Yogyakarta Jalur Independen
Usianya baru 25 tahun namun wanita kelahiran Magelang Jawa Tengah Tersebut sudah membulatkan tekadnya untuk mengikuti konvensi Calon Walikota
Penulis: Khaerur Reza
Editor: Sugiyarto
Laporan Reporter Tribun Jogja, Khaerur Reza
TRIBUNNEWS.COM JOGJA - Usianya baru 25 tahun namun wanita kelahiran Magelang Jawa Tengah Tersebut sudah membulatkan tekadnya untuk mengikuti konvensi Calon Walikota Yogyakarta jalur independent melalui Jogja Independent.
Lalu apa yang melatari Emmy Yuniarti Rusady begitu nekad bersaing dengan para kandidat lain yang lebih tua dan lebih memiliki banyak pengalaman seperti Mantan Dirut BUMN, Sineas nasional, Wirausahawan hingga PNS?.
"Semua orang memiliki kesempatan untuk mengubah Yogyakarta menjadi lebih baik. Saya mengambil kesempatan ini untuk maju dan mewujudkan cita-cita tersebut, menuju pembangunan Yogyakarta yang lebih baik," ujar Emmy yang ditemui seusai pengenalan publik di PKKH UGM Yogyakarta Minggu (3/4/2016).
Ia mengeluhkan, kondisi Kota Yogyakarta dari sisi politik, sosial, ekonomi bahkan budaya, yang cenderung transaksional, termasuk degradasi-degradasi moral yang terjadi di masyarakat.
Menurutnya, untuk memperbaiki hal tersebut, Yogyakarta membutuhkan generasi muda yang kreatif dan inovatif untuk membawa perubahan yang diharapkan.
Karenanya dia menambahkan sudah saatnya Yogyakarta memiliki sosok pemimpin yang tanpa pamrih mau melakukan perubahan.
Joint dianggapnya sebagai sebagai sebuah pintu dan kesempatan baginya untuk ikut membangun Yogyakarta yang sudah menjadi bagian kehidupannya.
"Secara garis besar, visi misinya adalah bagaimana membuat Kota Yogyakarta menjadi kota yang layak huni berbasis budaya, digital dan pembangunan berkelanjutan," ujarnya.
Hal pertama yang ingin ia benahi menurutnya adalah tata ruang Kota Yogya.
Ia beranggapan bahwa pembangunan saat ini tidak berbasis developed centered, orang hanya mengejar apa yang ada saat ini tanpa berpikir bagaimana beberapa tahun ke depan.
Emmy sendiri adalah kandidat termuda dari 15 orang yang siap mengikuti konvensi Joint, saat ini dia aktif sebagai peneliti di berbagai organisasi termasuk PBB. (*)