Sejumlah Suami Istri Ikut Ujian Paket C di Kabupaten Demak
Sumartono dan Sumarti adalah suam istri yang kompak mengikuti ujian nasional Paket C. Biar tua mereka serius untuk meneruskan jenjang pendidikan.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Puthut Dwi Putranto
TRIBUNNEWS.COM, DEMAK - Sebanyak 322 peserta kejar Paket C yang tergabung dalam Sub Rayon 1 mengikuti ujian nasional pendidikan kesetaraan di SMP Negeri Karangtengah, Demak, Jawa Tengah.
Para peserta yang berasal dari sembilan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) terlihat serius mengerjakan soal-soal ujian Matematika dan Sosiologi yang terjadwal pada Selasa (5/4/2016).
Selain mata pelajaran tersebut, pada hari selanjutnya, para peserta yang terdiri dari 227 laki laki dan 95 perempuan akan dihadapkan pada soal Bahasa Inggris, ekonomi dan PKN.
Ketua Sub Rayon 1 UNPK Paket C Demak, Puji Wahyuni, mengatakan pelaksanaan UNPK tahun 2016 hampir tidak jauh berbeda dengan UNPK tahun 2015 lalu.
"Waktu ujian Paket C sama dengan ujian nasional untuk sekolah menengah formal, hanya jika sekolah formal pelaksanaan UN pagi hari maka Paket C ujiannya siang hari mulai jam 13.30 WIB – 18.00 WIB. Selain itu sementara ini tempat ujiannya juga masih pinjam," terang Puji kepada Tribun Jateng.
Peserta UNPK Paket C tahun 2016 di sub rayon 1 Demak beragam, dari siswa putus sekolah formal yang dirangkul untuk melanjutkan pelajaran di pendidikan non formal hingga para manula yang ingin mendapatkan kesempatan mengenyam bangku pendidikan meski hanya di sekolah non formal.
Tahun ini beberapa PKBM bahkan memiliki peserta didik yang masih satu keluarga tapi mengikuti ujian bersama. Semangat belajar masyarakat terus digenjot.
"Seperti halnya Sumartono dan Sumarti. Mereka merupakan pasutri yang menjadi warga belajar di PKBM Nusa Bakti Sayung. Sementara itu pasangan bapak dan anak warga belajar PKBM Al Huda juga mengikuti ujian di kelas yang sama. Bahkan di PKBM Ar Rohmah Mranggen ada pasutri yang terpaksa mengajak balitanya ikut ujian di kelas sebab anaknya sedang sakit sementara si ibu tetap harus mengikuti ujian," imbuh Puji.
Kepala UPTD Dikpora Kecamatan Karangtengah, Mugiyatmi, menuturkan, pihaknya merasa bersyukur karena wilayahnya dijadikan tempat ujian bagi PKBM yang tergabung dalam sub rayon 1. Ia hanya berpesan kepada panitia untuk menjaga pelaksanaan UNPK supaya tertib.
"Telitilah data, jangan sampai antara Daftar Nominasi Sementara dan Daftar Nominasi Tetap para peserta tidak sinkron. Sebab masalah data sangat penting untuk efek jangka panjangnya, " Kata Mugiyatmi.
Sementara itu para penyelenggara PKBM mengharap kepada Dindikpora Kabupaten Demak untuk lebih intensif melakukan pembinaan di lapangan.
"Kami butuh motivasi yang lebih sebab menangani pendidikan non formal lebih sulit daripada pendidikan formal, " ujar Ketua PKBM Al Hikmah Guntur, A Yasin.