Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Siswa SDN 234 Belajar Sambil Berdiri, Anggaran Miliaran Rupiah Per Tahun Untuk Apa?

Wakil Ketua DPRD Merangin, Isnedi mengaku tak habis pikir dengan cara kerja Dinas Pendidikan Merangin.

Editor: Wahid Nurdin
zoom-in Siswa SDN 234 Belajar Sambil Berdiri, Anggaran Miliaran Rupiah Per Tahun Untuk Apa?
Ist/TRIBUN JAMBI
Sejumlah siswa di SDN 234 Tanjung Mudo I Kecamatan Jangkat Timur, kabupaten Merangin terpaksa mengikuti kegiatan belajar di kelas dalam keadaan berdiri karena tak ada kursi. 

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Muhlisin

TRIBUNNEWS.COM, BANGKO - Puluhan siswa SDN 234 Tanjung Mudo I Kecamatan Jangkat Timur, kabupaten Merangin terpaksa mengikuti kegiatan belajar di kelas dalam keadaan berdiri.

Tak ada kursi untuk mereka.

Wakil Ketua DPRD Merangin, Isnedi mengaku tak habis pikir dengan cara kerja Dinas Pendidikan Merangin.

Pasalnya setiap tahun ada pengadaan mebeler sekolah. Hampir tiap tahun pula anggarannya mencapai miliaran rupiah.

Termasuk pada tahun anggaran 2016 ini, biaya pengadaan mebeler sekolah dianggarkan Rp 4,3 miliar.

"Dikemanakan mebeler sekolah yang selama ini diadakan. Tiap tahun kita anggarkan miliaran rupiah. Kok bisa anak-anak belajar berdiri karena dak ada kursi. Keterlaluan," ujar Isnedi, Kamis (14/4/2016).

BERITA REKOMENDASI

Ia mengatakan pengadaan mebeler sekolah tak hanya oleh APBD Merangin. Seringkali juga ada anggaran APBD provinsi dan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari APBN.

Sehingga ia tak habis pikir jika murid belajar tanpa kursi.

Politisi Partai Gerindra ini juga mempertanyakan kerja UPTD Pendidikan dan pengawas sekolah.

Bahkan ia mencurigai ada sekolah dengan kondisi seperti ini karena persoalan uang setoran.

"Apakah mebeler hanya diberikan ke kepala sekolah yang pintar melobi. Atau mau nyetor. Mebeler yang banyak tiap tahun kemana?," tambahnya.


Padahal, menurutnya Dinas Pendidikan termasuk SKPD 'gemuk', dengan anggaran yang termasuk paling besar. Dana belanja langsung saja untuk tahun anggaran 2016 sebesar Rp 50,966 miliar.

Politisi PBB, Madi, juga mengecam hal ini. Ia mengatakan persoalan di Dinas Pendidikan cukup akut. Mulai fasilitas belajar hingga pemerataan guru yang masih amburadul.

"Sangat tidak wajar seperti itu. Masa iya murid belajar tanpa kursi. Kalau dinas tidak tahu, saya rasa itu keterlaluan. Belum lagi penumpukan guru di sekolah tertentu. Sementara sekolah lainnya kekurangam guru," ujar Madi pula.

Seperti Tribun beritakan, sebagian murid SDN 234 Tanjung Mudo I terpaksa belajar sembari berdiri. Pasalnya tak ada kursi yang layak yang bisa mereka duduki.

Kejadian miris ini diunggah awalnya diunggah oleh akun facebook Hentu Merza. Ia adalah Kepala Sekolah di SD dengan murid berjumlah 56 orang ini.(*)

Sumber: Tribun Jambi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas