Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polisi Belum Temukan Petunjuk Siapa Pelaku Pembuang Orok di Tong Sampah

Hingga Minggu (17/4/2016) sore, belum ada titik terang mengenai identitas pelaku yang telah membuang orok tidak berdosa itu di dalam tong sampah.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Polisi Belum Temukan Petunjuk Siapa Pelaku Pembuang Orok di Tong Sampah
Tribun Bali/Dewa Made Satya Parama
Klinik Penta Medica tetap melayani pasien meskipun dikagetkan dengan penemuan orok di Toilet IGD, Denpasar, Minggu (17/4/2016). 

Laporan Wartawan Tribun Bali, I Gusti Agung Bagus Angga Putra

TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Klinik Penta Medika di Jalan Teuku Umar Barat No. 88, Denpasar, Bali digegerkan oleh penemuan orok berjenis kelamin perempuan di dalam tong sampah toilet IGD klinik tersebut.

Adalah Aprilis Seftian Maga (23), seorang petugas cleaning service di klinik tersebut, yang pertama kali menemukan orok itu Minggu (17/4/2016) sekitar pukul 06.15 Wita.

Hingga Minggu (17/4/2016) sore, belum ada titik terang mengenai identitas pelaku yang telah membuang orok tidak berdosa itu di dalam tong sampah.

Kapolsek Denpasar Barat Kompol Wisnu Wardhana mengatakan, kasus penemuan orok perempuan di tong sampah Klinik Penta Medika, Minggu (17/4/2016), masih dalam pengembangan penyelidikan.

Kompol Wisnu mengungkapkan, pihaknya telah memeriksa rekaman CCTV di lobi klinik tetapi belum menemukan petunjuk berarti yang bisa mengungkap siapa pelaku yang telah membuang orok tersebut.

"Yang jelas sekarang kita masih fokus memeriksa orang-orang yang ada di sana (klinik). Karena mereka yang mengetahui siapa saja yang masuk kamar mandi di IGD. Kami juga sudah memeriksa rekaman CCTV, tetapi dari CCTV tidak ada yang mencurigakan pada orang-orang yang keluar-masuk lobi rumah sakit. Kasus ini masih dalam pengembangan lebih lanjut," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Ketika ditanya terkait adanya indikasi orok tersebut merupakan hasil aborsi, Wisnu enggan berkomentar banyak sebelum dilakukan penyelidikan lebih lanjut.

Namun secara pribadi, ia mengatakan ada kemungkinan ke arah sana.

"Kalau ke arah sana masih jauh, karena belum ada petunjuk yang menguatkan. Secara pribadi, saya rasa kecil kemungkinan orok tersebut hasil aborsi, meski tidak menutup sama sekali ke arah sana. Setahu saya, janin bayi yang diaborsi itu di bawah 6 bulan. Paling lambat 3 bulan. Bahkan kalau janin hasil aborsi itu bentuk bayinya belum berwujud bayi, hanya gumpalan darah. Nah yang ditemukan ini kan sudah berbentuk bayi, kata Wisnu.

"Selain itu, tempat dibuangnya orok bayi itu di tempat sampah. Kalau benar itu hasil aborsi, janin biasanya tidak dibuang di tong sampah, biasanya ada tempat pembuangan khusus untuk janin," ujarnya.

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas